Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyebut pemerintah membentuk tim independen dari universitas untuk mengkaji secara ilmiah atas kejadian meninggalnya ratusan petugas KPPS Pemilu 2019.

"Memang dengan KPU kita sudah membicarakan, mereka menyetujui tim independen dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bersama fakultas-fakultas lain, mereka akan mengkaji mengapa ini bisa terjadi dan memikirkan secara ilmiah itu apa yang harusnya dilakukan ke depan," kata Nila di Jakarta, Rabu.

Nila menyebut pemerintah melalui dinas kesehatan seluruh provinsi di Indonesia masih mengumpulkan audit medik pada tiap kasus kematian yang terjadi.

Menkes Nila menegaskan bahwa kelelahan bukanlah penyebab kematian melainkan hanya pemicu yang membuat kondisi kesehatan menjadi tambah buruk diakibatkan oleh penyakit lain. "Bukan, kelelahan hanya pemicu, tapi di balik itu dia ada penyakit lain," kata Nila.

Dia menjelaskan apabila seorang petugas tidak memiliki penyakit sebelumnya dan dengan cara kerja yang diatur tidak akan menyebabkan kematian.

Sebelumnya Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia telah menyatakan bahwa penyebab kematian petugas KPPS bukanlah kelelahan. IDI menyebut kelelahan hanya sebagai pemicu atau pemberat penyakit lain yang menyebabkan kematian.

IDI menyarankan agar dibentuk tim gabungan pencari fakta untuk mengetahui penyebab kematian lebih pasti. Untuk mengetahui itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut salah satunya dengan cara otopsi klinis, yaitu membedah luar dalam jasad korban dengan seizin pihak keluarga dan otoritas yang berwenang.*


Baca juga: Menkes sampaikan belasungkawa ke keluarga korban KPPS

Baca juga: MER-C sarankan KPU hentikan penghitungan suara cegah korban KPPS

Baca juga: MER-C akan gugat KPU ke internasional bila abai terkait KPPS meninggal


 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019