Kupang (ANTARA) - Tiga pesepak bola dari akademi Bintang Timur Atambua (BTA) yang berlatih di empat akademi sepak bola berbeda di Belanda mengaku mendapatkan pengalaman berharga yang dapat dibagikan kepada rekan-rekannya di BTA.

"Selama kami di Belanda kurang lebih satu bulan, satu hal kami pelajari yang paling penting adalah disiplin waktu. Itu yang selalu disampaikan oleh para pelatih kepada kami," kata Erik Kaba kepada Antara di Kupang, Rabu.

Hal ini disampaikan Erik Kaba bersama dua temannya yakni Crespo Hale dan Martin Yetimau tentang  pengalaman mereka selama berlatih di Belanda.

Ia mengatakan bahwa beberapa pelatih seperti mantan pemain Ajax Amsterdam berdarah Maluku Simon Tahamata berpesan disiplin adalah kunci sukses jika ingin menjadi pemain sepak bola yang hebat.

Erik Kaba dan dua temannya juga diberikan kesempatan berlatih di Simon Tahamata Soccer academy di Amsterdam.

Tak hanya masalah disiplin. Satu hal yang paling penting yang harus dipelajari adalah kemampuan bahasa Inggris.

Martin Yetimau pesepak bola muda asal Alor itu mengaku hal tersebut. Ia mengatakan salah satu kendala yang mereka hadapi selama berlatih dengan di Belanda adalah masalah bahasa.

"Kami tak bisa berbahasa Inggris. Saya rasa kami perlu belajar banyak khususnya bahasa Inggris jika kami ingin menjadi pemain hebat," ujar dia.

Sementara itu Crespo Hale mengaku bahwa selama satu bulan berada Belanda empat akademi sepak bola yang menjadi lokasi mereka berlatih selain di Simon Tahamata Akademi, ada juga JVOZ Belanda, kemudian akademi sepak bola orang-orang yang berasal dari Ambon.

Crespo Hale yang juga gelandang serang BTA itu mengaku bahwa  empat pelatih di empat akademi sepak bola di Belanda itu puas dengan performa mereka bertiga.

"Mereka puas karena kami bisa imbangi permainan mereka, walaupun belum lama kami berlatih bersama mereka," ujar dia.

Ketiganya pun mengaku akan berlatih keras dan semakin giat belajar bahasa Inggris. Tak hanya itu, mereka berharap kelak bisa dipanggil ikut dalam seleksi timnas junior.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019