Selama ini kami berusaha sabar menantikan penjelasan tetapi informasi dari klub sangat terbatas dan sangat membingungkan
Jakarta (ANTARA) - Para pemain Bolton Wanderers memutuskan untuk memboikot sisa dua pertandingan divisi Championship karena upah yang belum dibayar oleh klub divisi dua Inggris itu, lapor BBC dan media Inggris lainnya seperti dikutip Reuters.

Sebelumnya para pemain sudah mogok bertanding dan menolak berlatih sampai gaji semua pemain, pelatih dan staf klub ini dibayarkan manajemen.

Bolton, menempati posisi ke-23 liga Championship dan sudah terdegrasi, menyisakan dua pertandingan musim ini, melawan Brentford esok Sabtu dan Nottingham Forest pada hari terakhir musim ini. Kedua pertandingan itu diragukan bisa digelar.

"Krisis keuangan yang terus berlangsung di klub kami sudah bukan rahasia lagi. Karena fakta menunjukkan bahwa kami, staf pemain belum menerima gaji bulan Maret," tulis para pemain dalam sebuah pernyataan yang diberitakan BBC.

"Kami telah berusaha melanjutkan latihan dan bermain dengan komitmen selama periode yang luar biasa sulit ini, yang sepertinya tidak terlihat ada solusinya."

Baca juga: Kompetisi empat besar, Chelsea tak boleh kalah dari MU

"Situasi ini menciptakan beban mental, emosi dan keuangan yang memuncak pada orang-orang yang tidak bersalah. Kondisi yang belum terjadi sebelumnya dan mempengaruhi segala aspek kehidupan kami ini telah menciptakan kesulitan besar kepada kami dan keluarga kami."

"Selama ini kami berusaha sabar menantikan penjelasan tetapi informasi dari klub sangat terbatas dan sangat membingungkan. Yang disampaikan kepada kami berubah-ubah terus.

"Dengan sangat menyesal kami memutuskan untuk tidak melanjutkan jadwal tersisa sampai kami digaji. Kami tahu keputusan ini mengecewakan penggemar-penggemar kami dan untuk hal ini kami dengan tulus memohon maaf."

Bolton tidak menjawab permintaan Reuters guna mengomentari langkah para pemainnya ini.

Baca juga: Burnley bersumpah bikin repot Manchester City

 

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019