Banggai (ANTARA) - Pendistribusian logistik Pemilu oleh KPU Kabupaten Banggai terus dikebut. Keterlambatan pendistribusian bisa berpotensi pada kekacauan jadwal pelaksanaan Pemilu di 11 dari 23 kecamatan di sana.

Tidak kurang Kepala Polres Banggai, AKBP Moch Sholeh, dan Kepala Kejaksaan Negeri Banggai, Ramdhanu Dwiantoro, langsung turun ke lokasi untuk turut mengawasi proses pengepakan dan pendistribusian logistik Pemilu di KPU Banggai.

"Kami datang ke sini hanya ingin membantu. Biar cepat selesai karena ini sudah siang, sementara besok sudah hari pemilihannya," kata Sholeh.

Kedua unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) setempat ini juga menegur sejumlah anggota KPU Banggai, dan personel sekretariat KPU Banggai yang dinilai lamban dalam mengepak dan mendistribusikan logistik Pemilu itu ke-23 kecamatan di Kabupaten Banggai.

Ramdhanu juga sempat mengingatkan akan memerintahkan anggotanya memeriksa penggunaan anggaran di KPU Banghai atas alasan kurangnya personil pengepakan logistik Pemilu. "Jangan dulu istirahat sebelum semua selesai. Panggil semua personil KPU dari komisioner hingga staf bantu relawan pengepakan biar cepat. Segera selesaikan," katanya.

Hingga sore ini pendistribusian logistik baru mencapai 12 kecamatan. "Kami bukan marah tapi mengingatkan bahwa waktunya sudah mepet. Kalau terlambat ini bisa jadi masalah. Makanya kami percepat," tuturnya.

Sementara itu, Kajari Banggai Ramdhanu terus memantau proses pengepakan dan pengangkutan logistik ke sejumlah kecamatan yang belum terdistribusi. Ia mengingatkan agar pelepasan logistik tidak keliru dan wajib dilampirkan dengan berita acara.

Terpisah, Ketua KPU Banggai, Zaidul Mokoagow, mengemukakan, mereka masih optimistis pendistribusian logistik pemilu tuntas hari ini. Alasannya, karena lokasi terjauh dan terbanyak TPS sudah terdistribusi.

"Kami optimis selesai hari ini. Karena yang belum dapat logistik ini tinggal kecamatan yang ada di pinggiran ibu kota kabupaten," katanya.

Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019