Banda Aceh (ANTARA) - Sebanyak 22 nelayan Aceh yang sempat ditahan otoritas Myanmar sudah tiba di Bandar Udara, Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar dan mereka akan diantar langsung ke kampung halamannya masing-masing yang dikawal Pemerintah Aceh.

Plt Gunernur Aceh, Nova Iriansyah bersama Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) dan unsur Forkompinda se-Aceh menyambut langsung 22 nelayan Aceh tersebut di Ruang VIP Bandara SIM Blang Bitang, Aceh Besar, Senin.

“Nelayan kita ini bisa dipulangkan karena hubungan diplomasi yang baik antara Pemerintah Indonesia dan Myanmar,” kata Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.

Lebih lanjut ia mengingatkan, masyarakat nelayan di Provinsi Aceh selalu memperhatikan alat navigasi di kapal guna menghindari masuk ke wilayah negara orang. Selain itu, pihaknya juga mengimbau nelayan Aceh untuk lebih berhati-hati ketika melaut.

“Pemerintah Aceh melalui Dinas Kelautan dan Perikananan (DKP) Aceh akan memberikan pelatihan-palatihan untuk nelayan Aceh guna mencegah terjadinya pelanggaran saat berada di laut,” ujar Plt Gubernur Aceh.

Nova menambahkan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi teritorial laut kepada nelayan Aceh serta memberikan pemahanan terkait hukum melaut.

Sekretaris Dinas Sosial Aceh Devi Riansyah menyampaikan, ke 22 nelayan Aceh itu dipulangkan melalui Bangkok, Thailand tujuan Jakarta pada, Minggu (14/4) dan Senin dini hari dari, Bandara Soekarno Hatta-Bandara-SIM Blang Bintang, Aceh Besar.

“Kepada nelayan Aceh diharapkan selalu memperhatikan batas wilayah dan hari ini mereka akan diantar langsung ke kampungya masing-masing,” kata dia.

Angkatan laut Myanmar pada, 6 Februari 2019 menangkap 23 nelayan Aceh bersama Kapal Motor (KM) Troya di perairan Kawthaung, Thanintharyi Region, Myanmar terkait dugaan pelanggaran perikanan.

"Keseluruhan 23 orang nelayan Aceh ditahan, 22 diantaranya dibebaskan dari tuntutan hukum dan satu lagi Nahkoda Zulfadli masih menjalani proses hukum terkait dugaan pelanggaran perikanan," sebutnya.

 

Pewarta: Irman Yusuf
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019