Pelepasan sekaligus pembekalan personel pengamanan TPS itu berlangsung di lapangan Mapolda Sulbar, Kabupaten Mamuju, Sabtu.
Kepada seluruh personel BKO pengamanan TPS, Kapolda meminta agar langsung berangkat menuju tempat penugasan kemudian melapor ke Kapolres setempat.
Kapolda juga menegaskan agar seluruh personel BKO, mengenali siapa KPPS, siapa petugas Linmas, siapa petugas TNI yang ada, siapa kepala desa serta siapa ketua RT/RW.
"Minta nomor kontak mereka agar memudahkan komunikasi, apabila ada permasalahan di lapangan," kata Baharudin Djafar.
"Yang terpenting saat di lokasi penugasan, jaga sikap dan prilaku. Sebagai anggota Polri junjung tinggi netralitas dan laksanakan misi utama mengamankan dan mengawal pelaksanaan Pemilu 2019 sampai di TPS," tambahnya.
Kapolda mengatakan, pada hari H pemungutan suara, petugas yang melaksanakan pengamanan, harus datang lebih awal, untuk mengecek kesiapan di TPS dan berkoordinasi kembali untuk mengetahui kesiapan dan hambatan yang mungkin terjadi dengan KPPS.
"Lakukan koordinasi pengamanan dengan Linmas, TNI dan komponen pendukung lain yang ada di TPS," kata Kapolda.
Ia juga mengingatkan, personel Polri pada pengamanan TPS agar mengamankan lokasi yang ada di luar TPS yang memungkinkan terjadinya ancaman yang dapat mengganggu berlangsungnya pelaksanaan pemungutan suara di TPS,.
"Sebelum berangkat ke tempat tugas, jangan lupa berdoa dan meminta kepada Allah diberikan kekuatan agar tugas yang di emban terlaksana dengan maksimal," ujar Baharudin Djafar.
Personel Polda Sulbar yang di BKO pada pengamanan TPS pemilu serentak itu, yakni sebanyak 2.809 orang.
Pada pengamanan pemilu serentak itu juga melibatkan 1.207 personel TNI ditambah 7.728 Linmas yang akan melakukan pengamanan di 3.864 TPS yang tersebar di enam kabupaten di Sulbar.
Baca juga: Polres Kendari minta BKO Polda pengamanan di TPS
Baca juga: Forpimda Surabaya gelar apel kesiapan dan simulasi pengamanan TPS
Pewarta: Amirullah
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019
