“Semuanya telah diperiksa, tidak ada yang rusak dan bocor,” ujarnya.
Medan (ANTARA) - Sales Area Head Perusahaan Gas Negara (PGN) Medan Saeful Hadi menegaskan, ledakan yang terjadi di Jalan Kriung Medan, Kamis dan menimbulkan korban jiwa bukan berasal dari gas bumi.

"Ledakan yang terjadi di Jalan Kriung Medan pada Kamis (11/4) dipastikan bukan berasal dari gas bumi PGN," ujarnya di Medan, Kamis malam.

Saeful mengatakan itu menjawab pertanyaan melalui telepon selular soal peristiwa ledakan di Jalan Kruing, Medan yang merusak sejumlah bangunan, menewaskan dua orang dan beberapa orang lainnya luka-luka.

Ditegaskannya, kepastian bahwa sumber ledakan bukan dari gas bumi setelah tim turun ke lokasi kejadian.

Berdasarkan pantauan langsung di lokasi, katanya, meteran gas ditemukan masih bagus dan tidak adanya kebocoran pipa yang ditemukan di lokasi.

Laporan Tim Penanganan Gangguan PGN memastikan bahwa instalasi gas PGN yang tersambung dalam rumah tidak rusak.

“Semuanya telah diperiksa, tidak ada yang rusak dan bocor,” ujarnya.

Namun diakui, penyelidikan masih terus dilanjutkan dengan kawalan aparat keamanan untuk memastikan penyebab ledakan.

“Sesuai SOP, PGN menutup sementara aliran gas dan saat ini polisi juga tengah melakukan olah tempat kejadian perkara," ujarnya.

Ia menjelaskan, gas bumi bersifat lebih ringan dari udara sehingga apabila terjadi kebocoran, gas bumi itu tidak akan memenuhi ruangan.

Apalagi, dilihat di lapangan rumah tersebut banyak ventilasi udaranya.

"Karena lebih ringan dari udara, saat ada kebocoran maka gas akan terbang ke udara dan keluar lewat ventilasi yang ada, " katanya.

Hasil dari pantauan di lapangan, di ruko Jalan Kriung No 3 D terlihat ada empat tabung gas ukuran 3 kg, dan 1 tabung gas ukuran 12 kg.

Salah satu tabung gas diduga bocor karena masih ditutupi oleh kantong plastik.

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019