Jakarta (ANTARA) - Badan Intelijen Venezuela menculik kepala staf pemimpin oposisi Juan Guaido, Roberto Marrero, kata sejumlah legislator pada Kamis, kemungkinan menjadi sinyal tindakan keras oleh pemerintah Presiden Nicolas Maduro.

Januari lalu, Guadio mengajukan diri untuk mengambil kursi kepresidenan sementara, setelah menyatakan terpilihnya kembali Maduro dalam pemilu 2018 dipenuhi kecurangan. Sejak itulah, Guaido diakui oleh puluhan negara Barat sebagai pemimpin Venezuela yang sah.

"Hari ini, Roberto Marrero diculik oleh SEBIN," ungkap legislator oposisi Sergio Vergara, merujuk pada Badan Intelijen Venezuela. Vergara, yang kediamannya digerebek pada Kamis dini hari, berbicara dalam komentar yang disiarkan via Instagram.

"Sudah jelas bahwa kediktatoran terus menculik warga," kata legislator oposisi lain , Franklyn Duarte, dalam sebuah video yang disebarkan tim pers Guaido. Kediamannya pun turut digerebek oleh badan intelijen.

Kementerian Informasi Venezuela tidak langsung menanggapi permintaan untuk mengomentari hal tersebut.

Sumber: Reuters

Baca juga: Trump katakan AS belum berlakukan sanksi terberat untuk Venezuela
Baca juga: Utusan AS, Rusia gelar pembicaraan Venezuela di Roma
Baca juga: Pemimpin oposisi Venezuela akhiri kunjungan ke sejumlah negara Amerika Latin

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019