Jakarta (ANTARA) - Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suharso Monoarfa menegaskan dirinya bersedia menjadi Plt ketua umum PPP bukan karena ingin mencari jabatan, tapi ingin menyelamatkan PPP agar tetap eksis dan tetap berada di parlemen.

"Saya tidak pernah bermimpi, untuk berdiri di sini, menerima mandat ini yang sungguh berat bagi saya. Bagi saya saudara Romy (Romahurmuziy) itu adalah anak saya, juga adik saya," kata Suharso Monoarfa dalam sambutannya setelah dikukuhkan sebagai Plt Ketua Umum PPP pada Musyawarah Kerja Nasional (MUkernas) III di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/3) malam.

Suharso mengatakan dengan kata-kata yang mulai terbata-bata, bahwa dirinya sungguh tidak mengira akan terjadi peristiwa yang dihadapi Romahurmuziy. "Dalam pandangan saya, Romy seperti meteor untuk menjadi calon pemimpin bangsa di kemudian hari, semua kapasitasnya ada pada beliau, bibit, bebet, bobot, tapi juga terjungkal," katanya dengan nada yang berat.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini menyatakan, bahwa PPP adalah partai dengan lambang ka'bah. "ka'bah letaknya di Mekkah. Mekkah itu asal katanya Bakkah yang artinya air mata. Apakah karena itu kemudian partai kita ini penuh dengan air mata?" katanya sambil mulai terisak.

Pada kesempatan tersebut, Suharso juga mengajak seluruh jajaran struktur partai untuk melakukan introspeksi dan bangkit kembali. Menurut dia, pemilu legislatif dan pemilu presiden 2019, tinggal menghitung hari. Hanya tersisa waktu 27 hari lagi.

"Saya ingin PPP dapat melampaui batas persyaratan parliamentary threshold 4 persen, sehingga tetap bertahan di parlemen," katanya. Pada kesempatan tersebut, Suharso meminta seluruh jajaran DPW, DPC, hingga ke akar rumput untuk kompak, loyal, dan militan, dalam memenangkan PPP di daerah masing-masing.

Menurut dia, kebangkitan PPP dimulai dari militansi pemimpinnya di semua tingkatan yang kemudian ditularnya kepada seluruh kader dan simpatisan. Suharso juga mengajak para peserta Mukernas, untuk menggemakan yel-yel yang dulu pernah ada di PPP yakni "Yuk, coblos ka'bah".***2***

(T.R024)


 

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019