Pemerintah Kabupaten Garut terus melakukan pendataan keberadaan rutilahu di seluruh kecamatan untuk selanjutnya akan menjadi perhatian dan diberi bantuan program perbaikan untuk rumah tersebut.
Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, mencatat masih ada 42 ribuan rumah tidak layak huni tersebar di setiap kecamatan yang belum dapat dituntaskan penanganannya  karena keterbatasan anggaran yang tersedia setiap tahunnya.

"Masih ada 42 ribu rumah  itu yang terdata," kata Bupati Garut Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Rabu.

Pemerintah Kabupaten Garut terus melakukan pendataan keberadaan rutilahu di seluruh kecamatan untuk selanjutnya akan menjadi perhatian dan diberi bantuan program perbaikan untuk rumah tersebut.

Pemerintah, kata dia, sudah meluncurkan program untuk perbaikan rutilahu setiap tahunnya untuk membantu masyarakat menempati rumah dengan kondisi yang layak aman dan nyaman.

"Untuk itu kami terus melakukan upaya dengan meluncurkan program perbaikan rutilahu," katanya.

Ia mengungkapkan, saat ini Pemkab Garut baru mampu memperbaiki delapan ribuan rutilahu setiap tahunnya dengan total anggaran yang disiapkan sebesar Rp600 miliar dengan rincian setiap rumah mendapatkan dana stimulan sebesar Rp12 juta.

Ia menargetkan, persoalan rutilahu di Garut dapat dituntaskan pada tahun 2024 atau masa berakhirnya periode kedua jabatan menjadi Bupati Garut.

"Saya menargetkan rutilahu itu bisa diperbaiki hingga 2024," katanya.

Terkait seorang warga yang mengharapkan perbaikan rumah karena rusak terdampak bencana angin puting beliung di Kecamatan Karangpawitan, Rudy menyatakan siap membantunya bekerjasama dengan Garut Peduli dan Baznas.

 

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019