Jakarta (ANTARA) - Pengasuh Pesantren Al-Qur'aniyy Azzayadiyy KH Abdul Karim Ahmad yang merupakan guru mengaji Presiden Joko Widodo mengingatkan masyarakat agar mendengarkan ulama yang tidak memiliki kepentingan selama tahun politik.

"Pilih ulama yang ucapannya sesuai perbuatannya, tidak ada kepentingan sama sekali. Ulama yang ikhlas tidak ada kepentingan duniawi," ujar KH Abdul Karim Ahmad yang akrab disapa Gus Karim di Jakarta, Minggu (10/3).

Menurut Gus Karim, meski terdapat ulama yang memiliki tendensi mengarahkan dukungan kepada salah satu kubu, ulama yang ikhlas tanpa kepentingan masih banyak.

"Ikutilah ulama yang tidak punya kepentingan agar Indonesia tetap utuh," ujar dia.

Sementara itu, terkait isu Jokowi PKI dan tidak beragama, Gus Karim yang mengaku mengenalnya sejak sebelum menjabat sebagai wali kota Solo menampik hal tersebut dan memastikan sisi ke-Islam-an Jokowi tidak perlu diragukan.

Kepada pihak-pihak yang mengembuskan isu tersebut di kampung-kampung di Solo ditantangnya untuk memberikan bukti atas tuduhan itu, tetapi tidak pernah ada yang berhasil memberi bukti.

Selain itu, selama menjadi wali kota Solo, Jokowi disebutnya mengeluarkan kebijakan yang memihak umat Islam, seperti karnaval batik dimulai dengan shalawat keliling.

Menurut Gus Karim, pembelaannya terhadap Jokowi bukan karena kepentingan calon presiden petahana itu mau pun dirinya, melainkan sekadar membelanya.

Ia pun meminta berbagai pihak tidak lagi menyebarkan isu-isu tidak benar dan berita bohong tentang ke-Islam-an Jokowi.

Baca juga: Surya Paloh tepis Jokowi anti-Islam dihadapan ulama Aceh

Baca juga: Antasari Azhar tepis isu Jokowi anti Islam saat berada di Riau

Baca juga: Jokowi-Quraish bahas Islam moderat

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019