Sebenarnya kita sangat perlu kita perhatikan bahwa harapan untuk menyambungkan populasi-populasi orangutan karena mereka secara alami ataupun buatan manusia sudah ada jalan dan sudah terpisah. Memang ada sungai yang memisahkan mereka ada jalan yang
Jakarta (ANTARA) - Peneliti dari Sumatra Orangutan Conservation Arrum Harahap merekomendasikan perlunya dibangun hutan buatan untuk mendorong interaksi orangutan Tapanuli di Sumatera Utara yang berada di lokasi rencana pembangunan PLTA Batang Toru.

"Sebenarnya kita  sangat perlu kita perhatikan bahwa harapan untuk menyambungkan populasi-populasi orangutan karena mereka secara alami ataupun buatan manusia sudah ada jalan dan sudah terpisah. Memang ada sungai yang memisahkan mereka ada jalan yang dibuat manusia tapi ada banyak studi di dunia yang bisa menyambungkan populasi itu," kata Arrum dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Dia menuturkan di kawasan rencana pembangunan PLTA dan sekitarnya, ada tiga blok di mana orangutan hidup di habitatnya, dan tiga blok itu terpisah oleh sungai maupun jalan yang dibuat oleh manusia.

Namun, kata dia, lokasi rencana pembangunan PLTA Batang Toru merupakan tanah yang subur dan melimpah pakan bagi orangutan dibanding dua blok yang berada di sisi atas dan agak ke bawah dari lokasi itu

"Kalau sebenarnya beberapa tempat di dunia mereka buat kayak hutan buatan atau rekayasa dan jalan layang," katanya.

Dengan adanya hutan rekayasa maka orangutan dari masing-masing blok bisa bergabung dan berinteraksi sekaligus memenuhi kebutuhan pakan serta mendorong perkawinan yang lebih baik antarorangutan.

 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019