Jika ingin menunjukkan ekspresi, maka sebaiknya mengepalkan tangan yang tandanya bersatu, dan itu sama sekali tidak menunjukkan dukungan kepada salah satu pasangan calon
Jayapura (ANTARA News)- Pemerintah Kota Jayapura, Provinsi Papua mengimbau aparat sipil negara (ASN) dan pejabat yang bekerja di pemerintahan kota lebih berhati-hati dalam berpose atau berekspresi ketika diundang untuk menghadiri satu kegiatan

Wakil Wali Kota Jayapura Rustam Saru kepada wartawan di Jayapura, Jumat, mengimbau seluruh pejabat publik di Kota Jayapura tidak menggunakan istilah-istilah, gaya atau pose yang menunjukkan bentuk kampanye.

Pernyataan wakil wali kota ini terkait laporan warga mengenai pose salam dua jari yang membentuk huruf L di SMP Hikmah Yapis Jayapura. Pose ini dinilai mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden sehingga di laporkan ke Bawaslu Kota Jayapura.

Imbauan ini, kata dia, juga ditujukan kepada seluruh ASN di wilayah Pemerintahan Kota Jayapura agar berhati -hati menunjukkan ekspresi dalam pose bersama dalam suatu momen.

"Jangan sampai ada gaya yang mengekspresikan berbentuk angka bagi pejabat yang dicurigai pro bagi salah satu pasangan calon presiden," katanya.

Untuk itu, lanjut dia, semua bentuk ekspresi dijaga agar netral sehingga tidak ada kecurigaan dan betul-betul aman.

"Saya kira dalam kondisi saat ini, terutama pejabat, terkadang ingin mengeluarkan ekspresi, tetapi dikhawatirkan dianggap sebagai pro pasangan calon tertentu.

Karena itu, kata dia, dalam kondisi seperti ini segala macam ekspresi jangan dulu ditonjolkan.

"Jika ingin menunjukkan ekspresi, maka sebaiknya mengepalkan tangan yang tandanya bersatu, dan itu sama sekali tidak menunjukkan dukungan kepada salah satu pasangan calon," kata dia.

Pewarta: Musa Abubar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019