Selain dimanfaatkan untuk PLTA, irigasi, air baku, dan pariwisata, fungsi utama Bendungan Bener nantinya sebagai pengendali banjir di Kabupaten Purworejo yang selama ini menjadi langganan banjir setiap musim hujan
Purworejo, Jateng (ANTARA News) - Pembangunan Bendungan Bener yang akan dilaksanakan di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, fungsi utamanya sebagai pengendali banjir di wilayah Kabupaten Purworejo, kata Pelaksana Tugas Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO), Jarot Widyoko.

"Selain dimanfaatkan untuk PLTA (pembakit listrik tenaga air), irigasi, air baku, dan pariwisata, fungsi utama Bendungan Bener nantinya sebagai pengendali banjir di Kabupaten Purworejo yang selama ini menjadi langganan banjir setiap musim hujan," katanya di Purworejo, Rabu.

Ia menyampaikan hal tersebut usai menyampaikan paparan rencana pembangunan Bendungan Bener di hadapan Bupati Purworejo Agus Bastian dan rombongan Komisi V DPR RI.

Dikatakannya, PLTA Benduangan Bener nantinya menghasilkan listrik 6 mega watt, untuk mengairi sawah seluas 15.500 hektare, dan air baku 1.500 liter per detik, dan untuk pariwisata.

Bendungan Bener yang wilayahnya berada di Kabupaten Purworejo dan Wonosobo tersebut air bakunya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat di tiga kabupaten, yakni Kebumen, Purworejo, dan Kulonprogo.

Bendungan Bener akan menjadi bendungan tertinggi di Indonesia dengan ketinggian sekitar 159 meter, panjang timbunan 543 meter dan lebar bawah sekitar 290 meter.

Bendungan Bener akan dibangun dalam beberapa tahap selama 5 tahun. Kawasan Bendungan Bener berada di atas lahan seluas 590 hektare atau setara 4.300 bidang yang terdiri dari 3.096 bidang masuk wilayah Purworejo dan selebihnya wilayah Kabupaten Wonosobo.

Sedikitnya 8 desa di Kabupaten Purworejo akan terdampak langsung mega proyek dengan dana APBN sekitar Rp3,9 triliun tersebut, yakni 7 desa di Kecamatan Bener meliputi Wadas, Bener, Kedung Loteng, Laris, Limbangan, Guntur, dan Karangsari. Kemudian 1 desa berada di Kecamatan Gebang yakni Desa Kemiri.

"Sekarang sudah dilakukan pengukuran luasan tanah baik di Purworejo maupun Wonosobo, nanti diumumkan kemudian dihitung harganya. Kami harapkan secepat mungkin pebangunan dimulai," demikian arot Widyoko.

Baca juga: PUPR mulai pembangunan dua bendungan baru di Jateng

Baca juga: Pentingnya menjaga sang raksasa pengendali banjir

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019