Kupang (ANTARA News) - Bupati Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, Agustinus Niga Dapawole mengatakan, sejauh ini belum ada laporan mengenai kerusakan akibat gempa bumi pada Selasa (22/1) dengan kekuatan 6,2 SR di wilayah itu.

"Sejauh ini kami belum menerima laporan mengenai adanya kerusakan akibat gempa. Kami masih terus berkoordinasi dengan aparat pemerintah di kecamatan maupun desa-desa," kata Agustinus Niga Dapawole saat dihubungi dari Kupang, Rabu.

Dia mengatakan, sesaat setelah kejadian gempa bumi dan menerima info gempa bumi dari BMKG Waingapu, pada Selasa (22/1/2019) pagi dengan kekuatan 6,2 SR, dirinya langsung meminta BPBD Daerah untuk memantau ke lapangan.

Dapawole juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak percaya dengan berita-berita yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Masyarakat kata dia, harus mengikuti arahan dari BMKG maupun BPBD daerah.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumba Barat, Viktor Umbu Sulung secara terpisah mengatakan, telah menghubungi para camat untuk melakukan konfirmasi mengenai dampak gempa.

"Kami telah menghubungi Camat Tanah Righu, Camat Lamboya dan para kepala desa di daerah pesisir pantai menanyakan gempa berikut dampaknya," katanya.

Dari hasil komunikasi dengan para camat, geta ran gempa bumi terasa kecil seperti di wilayah utara yakni di Kecamatan Tanah Righu.

Sedangkan di bagian tengah hingga wilayah selatan Sumba Barat, getaran gempa terasa kecil sekali bahkan sebagian warga lainnya sama sekali tidak merasakan adanya gempa.

BMKG mencatat, sepanjang Selasa, (22/1) terjadi 33 kali gempa susulan pascagempa pertama dengan kekuatan 6.2 SR pada pukul pukul 07.59 Wita.

Baca juga: Gempa 6,7 SR cukup kuat dirasakan masyarakat Sumba

Baca juga: Sumba Barat diguncang 33 gempa susulan

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019