Kupang (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, sejak Selasa pagi pukul 07.59 hingga pukul 17.45 WITA, telah terjadi 33 kali gempa susulan menguncang wilayah Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pascagempa 6,2 Skala Richter.

Gempa susulan dengan skala cukup kuat yakni gempa magnitudo 6.7, terjadi pada pukul 12.10 WIB, dengan lokasi 10.65 LS dan 118.97 BT pada 120 km barat daya Sumba Barat, kedalaman 10 km, kata Kepala BMKG Stasiun Waingapu, Arief Tyastama kepada Antara, Selasa malam.

Gempa tersebut dirasakan di Waingapu, Sumba Timur IV MMI, Bima III-IV MMI, Sumbawa, Mataram III MMI, Lombok Barat II-III MMI, Lombok Utara II MMI dan Denpasar II - III MMI.

Gempa susulan dengan skala kuat kedua yakni berkekuatan 5.0 SR, terjadi pada pukul 12:35:05 WIB.

Gempa berlokasi pada 9.89 Lintang Selatan dan?119.10 Bujur Timur pada kedalaman 10 kilometer.

Menurut Tyastama, gempa terakhir yang dicatat BMKG dengan magnitudo 3.1 SR, terjadi 17.45 WITA.

Lokasi gempa pada 10.23 LS, 119.00 BT, 77 km Barat Daya Sumba Barat pada kedalaman 12 kilometer.



Sesar naik

Dia menambahkan, gempa bumi yang menguncang wilayah Sumba Barat dibangkitkan oleh sesar naik (Thrust Fault).

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Sumba Barat ini dibangkitkan oleh sesar naik (Thrust Fault)," katanya.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi, katanya.*


Baca juga: Gempa 6,7 SR cukup kuat dirasakan masyarakat Sumba

Baca juga: Sumba Barat diguncang 12 kali gempa susulan

Baca juga: Gempa Sumba Barat dibangkitkan sesar naik




 

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019