Makassar (ANTARA News) - Regu pencari dan penyelamat (Search and Rescue/SAR) Brimob Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) dikerahkan untuk membantu proses evakuasi warga Makassar yang menjadi korban banjir akibat tingginya curah hujan.

"Tim SAR sudah diterjunkan untuk membantu warga yang membutuhkan, apalagi hujan selama beberapa hari ini mengakibatkan genangan dan banjir," ucap Komandan Satuan Brimob Polda Sulsel, Kombes Pol Adeni Muhan di Makassar, Selasa.

Ia menambahkan, pengerahan anggotanya itu dilakukan setelah mengetahui adanya beberapa wilayah di Makassar yang mengalami banjir dan butuh bantuan.

"Sesuai dengan koordinasi kami dengan semua pihak termasuk dengan BMKG yang memantau terus perkembangan cuaca, kami langsung siagakan anggota SAR kita yang setiap saat diterjungkan untuk membantu warga," jelasnya.

Personel yang diterjungkan yakni sebanyak satu regu yang berjumlah 15 orang serta ditambah dengan perlengkapannya seperti satu kendaraan SAR dan satu unit perahu karet.

Untuk sementara, lokasi banjir yang terpantau oleh SAR Brimob Polda Sulsel yakni di Kompleks BTN Kodam 3, Kelurahan Katimbang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.

"Sampai saat ini situasi masih aman terkendali. Beberapa warga sudah kita evakuasi menggunakan perahu karet ke tempat yang aman. Yang jelas, regu lainnya juga sedang disiagakan untuk membantu warga," terangnya.

Ia mengaku jika banjir di daerah tersebut sudah hampir mencapai pinggang hingga leher orang dewasa dan beberapa warga juga sudah mulai merasakan gatal-gatal akibat tingginya banjir tersebut.

Mantan Kepala Bidang Teknologi Informatika (TI) Polda Sulsel itu menambahkan, pemantauan juga dilakukan untuk daerah-daerah lainnya dan masih ada beberapa regu SAR lainnya yang disiagakan untuk membantu warga. 

Selain regu SAR Brimob Polda Sulsel, beberapa regu SAR lainnya ikut membantu seperti regu SAR Palang Merah Indonesia (PMI) Makassar serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar.

 Baca juga: Hujan deras, Makassar terendam banjir
Baca juga: Pesisir Jawa hingga Sulawesi waspada dampak "supermoon'

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019