Jakarta (ANTARA News) - Features news televisi berjudul "Suara Dari Rimba" karya Anton Bachtiar Rifa'i yang ditayangkan Liputan 6 SCTV 13 Desember 2018 menjadi peraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2018 kategori televisi.

"Topik yang diangkat menarik dan unik. Ceritanya pendek, tapi berhasil menyampaikan pesannya," kata  Ketua Dewan Juri Kategori Televisi Nurjaman Mochtar dikutip dari siaran pers di Jakarta, Jumat.

Dewan juri yang terdiri atas Nurjaman Mochtar, Immas Sunarya, dan Imam Wahyudi sangat menghargai keberanian produser untuk keluar dari hiruk-pikuk gambar kerumunan orang dan mengambil tema pinggiran yang jarang dipikirkan orang. 

Karya tim SCTV yang beranggotakan Anton Bachtiar R, Frets Ferdinand, dan Iwan Setiawan ini bercerita tentang Suku Anak Dalam di Sorolangun, Jambi, terkait dengan Pemilu 2019.

"Kita jadi ingin tahu bagaimana Suku Anak Dalam sebagai bagian dari rakyat Indonesia yang memiliki hak pilih untuk menentukan nasib bangsa ini lima tahun ke depan. Apakah mereka sudah tahu 01 dan 02," tandas Nurjaman 

Juri yang lain, Immas Sunarya, mengatakan topik yang diangkat memiliki keunikan tersendiri, ditambah bahasa daerah tersendiri, serta dikemas dengan baik.

Menurut Immas, produser betul-betul berusaha menampilkan sesuatu yang berbeda dari hiruk-pikuk pesta demokrasi. 

"Mungkin orang lain tidak terpikirkan kehidupan di pedalaman yang tidak tersentuh kampanye. Namun, dengan mengangkat tema ini, pesta demokrasi diharapkan dapat menyentuh semua penduduk Indonesia tanpa kecuali. Sangat menggugah penonton," papar Immas.

"Suara Dari Rimba" bercerita tentang siaran radio lokal, tepatnya radio komunitas Suara Rimba, tentang pemilu dan menampilkan salah satu wakil dari Suku Anak Dalam sebagai penerjemah agar pesan dari siaran radio tersebut dapat dimengerti masyarakat suku tersebut.

Penonton antara lain bisa melihat dan mendengarkan bagaimana suasana yang terbangun saat penyiar radio mewawancarai Ketua KPU Jambi dan kemudian menerjemahkannya ke dalam bahasasuku rimba, tutur Imam Wahyudi, juri lainnya.

Penonton juga diajak bukan hanya menonton, tetapi juga mendengarkan bagaimana seorang pria suku rimba mengotak-atik radio mini miliknya untuk menangkap siaran Radio Suara Rimba dan mendengarkan siaran bersama keluarganya didalam gubuk di hutan. 

Selain story telling, beberapa shot yang diambil untuk membangun paket ini juga menarik dan  enak dilihat.

"Jadi, kami sepakat isu yang diangkat dalam story ini adalah isu pinggiran, jauh dari hingar-bingar isu politik yang nyaris seragam di tingkat nasional. Namun, isu ini menarik dan secara substantif penting serta inspiratif," ujar Imam.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2019