Banggai, Sulawesi Tengah (ANTARA News) – Sosok seorang Ibu dengan tampilan sederhana, terus tersenyum ketika menyambut rombongan perwakilan Kementerian ESDM yang hadir di Desa Siuna, Kecamatan Pagimana, Kabupaten Banggai siang kemarin (Jumat, 22/12). 

Teriknya matahari dan peluh keringat karena panasnya hawa tidak membuat sang ibu berhenti tersenyum, binar matanya menyiratkan kebahagiaan yang begitu mendalam. Namanya Inlahai, penduduk asli Siuna yang sehari-harinya bertani dan mengelola kebun bersama suaminya. Mereka adalah salah satu keluarga penerima Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) di tahun 2018.

"Sejak kecil saya tinggal di sini, belum pernah ada lampu. Baru sekarang ada, setelah saya punya cucu. Dari dulu kami cuma pakai pelita untuk malam hari. Pakai botol minuman yang ada sumbu saja isi minyak tanah. Sekarang bisa nonton TV, bisa punya listrik biar sama kayak tetangga yang lain," cerita Inlahai dengan gembira kepada anggota tim Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). 

Baginya, keberadaan lampu yang diberikan Kementerian ESDM berupa LTSHE merupakan berkah tersendiri yang diimpikan sejak dulu.

"Anak-anak senang. Dulu sebelum ada lampu, pakai pelita kami paksa anak-anak belajar, karena sekolah. Tapi semenjak ada lampu bisa belajar pakai lampu. Belajarnya jadi bisa lebih lama dan enak. Sebagai seorang Ibu saya sangat bahagia dengan ini semua," lanjut Inlahai.

Ia juga menuturkan, dengan hadirnya LTSHE, kini ia dapat memasak dan mengurus rumah dengan lebih baik di malam hari. 

“LTSHE kami pakai di dalam rumah. Untuk memasak dan ada untuk di kamar. Supaya terang. Hanya malam saja digunakan. Kalo siang dikasih mati,” tuturnya.

Desa Siuna merupakan salah satu desa penerima LTSHE untuk Kabupaten Banggai pada tahun 2018. Total alokasi pemasangan LTSHE di Kabupaten Banggai sebanyak 230 unit dan telah terpasang seluruhnya, dimana Desa Siuna mendapatkan alokasi 36 unit. Sementara desa yang lain, yaitu Desa Lokait 35 unit, Desa Sampaka 70 unit, Desa Lembah Makmur 71 unit, dan Desa Lembah Tompotika 18 unit.

"Program pemasangan LTSHE merupakan perwujudan Program Pemerintah, Nawacita saat ini. Dalam Nawacita disebutkan bahwa membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam rangka kesatuan Indonesia," ungkap Anggota Unsur Pemangku Kepentingan Dewan Energi Nasional, Syamsir Abduh selaku pimpinan rombongan Kementerian ESDM. 

Syamsir berharap peran aktif Pemerintah Kabupaten untuk terus mengusulkan daerah-daerah yang masih belum terjangkau oleh listrik dan warga Desa Siuna dapat merawat LTSHE yang telah dipasang dengan baik agar dapat digunakan dalam waktu yang lama.

Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi VII DPR RI, Ahmad H.M.Ali mengungkapkan bahwa persoalan kelistrikan di Sulawesi Tengah masih dirasakan selama ini. Oleh karenanya kehadiran LTSHE menjadi salah satu wujud harapan yang tertunda sekian lama dan memberikan bukti kepada masyarakat Sulawesi Tengah bahwa Pemerintah hadir untuk melayani kepentingan masyarakat. Senada dengan Syamsir, Ali juga mendorong masyarakat penerima LTSHE untuk menjaga dan merawat dengan penuh tanggung jawab LTSHE yang telah diberikan.

"Karena ini merupakan kepentingan publik, saya mohon kepada Pak Camat untuk dapat mengkoordinir. Tidak bisa diberikan tanggung jawab perorangan untuk merawat ini," tegas Ali.

"Atas nama masyarakat Sulawesi Tengah saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo yang hari ini telah menjawab harapan masyarakat yang sejak NKRI merdeka, baru memperoleh penerangan. Saya berharap kepada Kementerian ESDM agar program ini bisa terus menerus ditingkatkan, diperbanyak, dan disalurkan sehingga pada waktu tertentu, masyarakat Kabupaten Banggai bisa secara merata menikmati ketersediaan listrik di pedalaman-pedalaman," pungkas Ali.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2018