Palangkaraya, Kalimantan Tengah (ANTARA News) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Susana Yembise memastikan perempuan difabel yang terjaring dalam razia pekerja seks komersial (PSK) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Larantuka di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, sudah mendapatkan pelayanan sebagaimana mestinya. 

"Saya pikir sudah ditangani oleh bapak kepala dinas kita, saya sudah dapat laporan juga tentang hal itu. Koordinasi ke daerah ke kepala dinas, karena itu koordinasi saya kan larinya ke kepala dinas dan pusat pelayanan terpadu perempuan dan anak di daerah, dan selama ini sudah ditangani," kata Yohana di Palangkaraya, Kamis.

Yohana mengatakan perempuan difabel yang terjaring bersama beberapa PSK lain itu sudah mendapatkan pelayanan pendampingan psikologis dan pemulihan trauma.

"Dan saya merasa bahwa hal ini sebenarnya tidak boleh terjadi. Kita miris melihat kalau ada hal seperti itu, itu sudah kejahatan yang saya pikir kejahatan yang luar biasa sekali," ujarnya. 

"Kalau sampai masih terjadi kekerasan kepada kaum difabel,  saya pikir ini sudah kejahatan sangat luar biasa sekali yang tidak bisa kita terima, tidak bisa ditoleransi," tuturnya. 

Yohana mengatakan pemerintah akan terus berusaha meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan terhadap perempuan, anak, kaum difabel dan lanjut usia guna mencegah kejadian semacam itu berulang.

Baca juga: Pemerintah diminta beri perhatian lebih pada kaum difabel
 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018