Kebangkitan dunia muslim harus dimulai dari keberhasilan menyelesaikan masalah umat secara mandiri. Mandiri di antara dunia muslim sendiri dengan cara memperkuat peran zakat sebagai senjata sosial ekonomi untuk digunakan dalam menghadapi kapitalisme
Jakarta (ANTARA News) - Acara Konferensi Internasional Forum Zakat Dunia 2018 akan diselenggarakan di Malaka, Malaysia, pada 5-7 Desember 2018.

Sejumlah menteri dari empat negara anggota Forum Zakat Dunia dijadwalkan akan hadir dalam acara tersebut yakni Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri Agama Malaysia Mujahid Yusof Rawa, Menteri Perencanaan Kota dan Penyediaan Air Srilanka dan Menteri Agama Brunei Darussalam.

Salah satu isu yang akan dibahas dalam konferensi itu adalah penguatan kerja sama antarorganisasi pengelolaan zakat di berbagai negara untuk mewujudkan kesejahteraan umat.

Sekretaris Jenderal Forum Zakat Dunia (WZF) Bambang Sudibyo, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, mengatakan gerakan zakat dari umat muslim di seluruh dunia dapat berperan penting dalam mendukung pembangunan manusia di sektor-sektor penting seperti kesehatan dan pendidikan.

Zakat juga diharapkan menjadi modal bagi dunia Islam untuk melepaskan diri dari ketergantungan jangka panjang pada negara-negara barat.

"Kebangkitan dunia muslim harus dimulai dari keberhasilan menyelesaikan masalah umat secara mandiri. Mandiri di antara dunia muslim sendiri dengan cara memperkuat peran zakat sebagai senjata sosial ekonomi untuk digunakan dalam menghadapi kapitalisme dan liberalisme," kata Bambang Sudibyo.

Sejumlah isu lainnya yang akan dibahas dalam konferensi internasional tersebut diantaranya kerangka peraturan dan kelembagaan zakat, tujuan zakat dan pembangunan berkelanjutan, penilaian dan pengukuran sistem zakat, masalah fikih zakat kontemporer dan pendidikan.

Para delegasi dari 28 negara anggota utama dan asosiasi WZF dipastikan hadir dalam acara tersebut. 

Bambang memperkirakan ada 300 orang peserta konferensi dari berbagai negara yang meliputi 98 perwakilan Baznas kabupaten kota, 27 pegiat zakat dari lembaga amil zakat (LASZ) nasional, para mahasiswa asal Malaysia, akademisi, kalangan profesional dan pejabat perusahaan syariah.

Sementara para pembicara konferensi diagendakan berjumlah 31 orang yang berasal dari 16 negara seperti Inggris, India, Nigeria, Bosnia Herzegovina dan Afrika Selatan.

"Para pegiat zakat dunia ini akan memberikan materi di depan 300 peserta dari berbagai negara," kata Bambang yang juga Ketua Baznas ini.

Baca juga: Indonesia negara paling dermawan tahun 2018

Baca juga: Unit Pengumpul Zakat Baznas bukukan Rp50 miliar hingga Oktober

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018