Pekanbaru (ANTARA News) - Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto menembus wilayah yang terkena banjir untuk membantu keluarga Abdul Karim di Kelurahan Tanjung Rhu, Kecamatan Limapuluh, Pekanbaru, Riau, Jumat.

Susanto bersama rombongan tim Jumat Barokah memberikan bantuan kepada keluarga kurang mampu tersebut berupa alas tidur, sembako dan uang.

Rumah Abdul Karim yang berada di ujung Jalan Sumber Sari, Gang Arafah,Kelurahan Tanjung Rhu ini kondisinya sangat memprihatinkan.

Rumahnya hanya berupa rumah panggung yang terbuat dari kayu. Saat dikunjungi tim Jumat Barokah, sebagian rumah panggung milik Abdul Karim dalam kondisi terendam air akibat luapan Sungai Siak sehingga tak layak untuk dihuni.

Abdul Karim (73) mengalami kebutaan sejak tahun 2015, ditambah dengan sakit di punggung dan kaki yang membuat dirinya tidak bisa berjalan.

Sementara istrinya, Erni Susanti (48) menderita sakit tulang punggung.

"Saya (Erni) dianjurkan untuk operasi tapi takut karena risikonya tinggi. Kemarin sempat pendarahan. Ingin cari (pengobatan) alternatif," kata Erni.

Untuk mengurangi penderitaan keluarga ini, Kombes Susanto pun berjanji akan membawa Erni ke rumah sakit.

"Kami data ya bu kebutuhannya apa saja. Kami juga akan bantu ibu secara medis. (Pengobatan) alternatif juga nanti dicarikan," kata Kombes Susanto.

Melalui program Jumat Barokah, Polresta Pekanbaru setiap hari Jumat, membantu warga Pekanbaru yang kurang mampu karena ternyata di tengah kota Pekanbaru yang merupakan ibukota Provinsi Riau, masih banyak warga kurang mampu yang memerlukan bantuan.

Susanto mengatakan bahwa kegiatan Jumat Barokah ini berawal dari program Polisi Peduli dan Berbagi pada tahun 2015, namun kegiatan tersebut tidak berjalan lama.

Kemudian pihaknya mengajak beberapa kapolsek untuk bersama-sama membuat kegiatan amal yang diselenggarakan secara rutin.

"Saya ajak polsek-polsek untuk bergerak sehingga kegiatan Jumat Barokah ini akhirnya mulai berjalan pada 2016," katanya.

Kegiatan ini berfokus untuk membantu warga Pekanbaru yang kurang mampu tanpa memandang suku, agama, ras dan strata sosial.

Tak hanya polisi yang menjadi donatur, TNI dan elemen masyarakat pun bisa ikut membantu.

"Program ini yang terlibat bukan cuma polresta, tapi ada tentara, mahasiswa, dosen, lurah, camat, anggota dewan menyambangi orang kurang beruntung," katanya.

Susanto pun tidak menargetkan perolehan jumlah donasi untuk Jumat Barokah. Donasi pun tidak hanya berupa uang tapi juga sembako yang diberikan oleh para donatur.

Fokus kegiatan ini membantu warga kurang mampu yang sakit. Pihaknya pun bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan beberapa rumah sakit terkait hal ini.

"Fokusnya memberi atensi warga yang sakit. Membantunya memperoleh akses ke rumah sakit," katanya.

Selain membantu warga kurang mampu yang sakit keras, program Jumat Berkah juga membantu merenovasi toilet umum yang kondisinya tak memadai.

Adapun untuk menentukan calon penerima bantuan atau lokasi yang akan diberikan bantuan dalam program Jumat Berkah, ada tim khusus yang bertugas melakukan survei.

Sebelum menyalurkan bantuan, tim ini akan mengunjungi calon penerima bantuan dan melakukan penilaian untuk memastikan penerima layak diberikan bantuan dengan mewawancarai orang tersebut dan tetangga sekitar.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018