Singapura (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo fokus menyampaikan konsep Indo-Pasifik secara komprehensif dan lengkap dalam KTT ke-13 Asia Timur di Suntec Convention Centre, Singapura, Kamis.

"Pada pertemuan EAS tahun 2014. Indonesia menyampaikan visi Poros Maritim Dunia yang menekankan arti penting peningkatan kerja sama maritim baik di Samudera Pasifik dan Samudera Hindia," ujar Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dalam konferensi pers di Hotel Conrad, Singapura, Kamis.

Presiden, lanjut Menteri Retno, menjelaskan bahwa Samudera Pasifik dan Samudera Hindia sebagai Single Geo-Strategic Theatre.

Presiden menyerukan agar Samudera Hindia -  Samudera Pasifik tetap damai dan aman serta tidak dijadikan ajang perebutan sumber daya alam.

Presiden juga menyampaikan bahwa Indonesia secara konsisten terus mendorong kerja sama terkait isu-isu kemaritiman sebagai bentuk terjemahan visi maritim Indonesia.

Presiden menjelaskan bahwa pada tahun 2017, Indonesia menjadi tuan rumah KTT IORA, KTT pertama IORA dan menghasilkan "Jakarta Declaration and Plan of Action”.

Lebih lanjut Presiden mengatakan bahwa pada 29-30 Oktober 2018, Indonesia menjadi tuan rumah Pertemuan ke-5 Our Ocean Conference yang menghasilkan komitmen "multistakeholders" mengenai Ocean.

"Presiden juga menyampaikan bahwa Indonesia juga menjadi tuan rumah Indonesia-Africa Maritime Dialogue, 29 Oktober 2018 yang menekankan kerja sama pada dua hal yaitu 'sustainable fisheries' dan 'maritime security," ujar Menteri Retno.

Presiden mengingatkan bahwa kerja sama maritim juga terus dikembangkan bersama ASEAN.

Saat ini, Indonesia bersama ASEAN sedang mengembangkan satu konsep kerja sama “Indo-Pasifik”.

Presiden menyampaikan bahwa Indonesia siap berdiskusi secara terbuka mengenai konsep Indo-Pasifik di dalam KTT Asia Timur.

"Banyak sekali negara yang bicara mengenai Indo-Pasifik. Hal itu menunjukkan bahwa isu Indo-Pasifik itu menjadi perhatian bagi kepala negara lain," ujar Menteri Retno.

Presiden menyampaikan bahwa pengembangan kerja sama Indo-Pasifik ini tidak memerlukan pembentukan sebuah institusi baru.

Pengembangan kerja sama Indo-Pasifik dilakukan melalui penebalan kerja sama antara negara peserta EAS, dan ke depan, penting untuk meningkatkan kerja sama dengan mitra lain di Samudera Hindia.
   
 

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018