Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Pertemuan tingkat menteri The 5th Global Health Security Agenda (GHSA) yang telah digelar selama tiga hari sejak 5-7 November 2018 di Nusa Dua, Bali, telah menghasilkan dua dokumen penting, yaitu Framework GHSA 2024 dan Bali Declaration. Kedua dokumen menandai komitmen negara-negara untuk memajukan kemitraan global yang akan menjadi rujukan dan panduan untuk mencapai tujuan bersama dalam keberhasilan implementasi International Health Regulation (IHR) 2005.

“Pertemuan GHSA kelima telah menandai tonggak penting kemajuan kemitraan menjaga keamanan kesehatan global dalam rangka mempercepat pencapaian IHR. Kita melihat urgensi untuk memperkuat kerja sama antar negara,” tutur Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek dalam sambutan penutupan acara tersebut, Rabu (7/11).

Kerangka kerja GHSA 2024 memiliki visi untuk menciptakan dunia yang aman dan siap dalam menghadapi risiko ancaman kesehatan global.

Sedangkan inti dari Deklarasi Bali diantaranya adalah 1) Menyampaikan komitmen untuk mendukung implementasi framework 2024; 2) berkomitmen untuk tetap melakukan peran dan upaya yang telah dilakukan; Meningkatkan kerja sama regional dan multisektor; dan 4) Memperkuat one health approach dan primary health care untuk mendukung upaya bersama.

Pada kesempatan tersebut, Menkes menyerukan agar negara anggota GHSA dapat mendukung implementasi kerangka kerja GHSA 2024 dan Deklarasi Bali.

Pertemuan tingkat menteri GHSA kelima ditutup dengan sambutan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nila Farid Moeloek; dilanjutkan sambutan Sekjen Kemenkes Italia selaku Ketua Steering Group GHSA tahun 2018, Giuseppe Ruocco; dan pernyataan dari perwakilan negara yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan GHSA di tahun mendatang,

Giuseppe Ruocco, menyatakan bahwa pengalaman lima tahun terakhir, menjadi semangat untuk mencapai yang lebih baik pada periode lima tahun ke depan. Semua ini untuk satu tujuan, yaitu menjaga manusia, hewan dan lingkungan hidup aman dari ancaman penyakit menular.

“Sebagai ketua steering grup GHSA, kami berkomunikasi dengan indonesia selama satu tahun belakangan ini. Saya bisa katakan bahwa pertemuan GHSA ini adalah hasil dari sebuah kolaborasi, merupakan semangat dari negara-negara untuk meneruskan apa yang telah dikerjakan sebelumnya, ditambah juga kita telah berhasil menyusun tools dan task force,” tandas Ruocco.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2018