Palu, Sulawesi Tengah (ANTARA News) - Kantor Kementerian Agama Kota Palu menyatakan murid-murid madrasah di semua tingkatan masih belajar di tenda sekolah darurat pascabencana.

"Proses belajar mengajar berlangsung di tenda-tenda, di halaman madrasah," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Palu Ma'sum Rumi di Palu, Sabtu.

"Sampai saat ini semua madrasah telah mendapat bantuan tenda dan belajar di tenda-tenda yang ada," ia menambahkan.

Ia menjelaskan sebagian besar gedung madrasah, mulai tingkat ibtidaiah hingga aliah, rusak berat akibat bencana. Sebagian besar ruang kelas rusak, tidak dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

Selain itu, ia melanjutkan, para murid dan guru masih trauma akibat bencana, belum bisa sepenuhnya tenang beraktivitas dalam waktu relatif lama di dalam ruangan meski ada beberapa kelas di madrasah yang masih bisa digunakan.

Para orangtua murid pun, menurut dia, sebagian masih ingin proses belajar mengajar dilaksanakan di tenda karena khawatir bencana datang lagi.

"Masih trauma. Karena itu ada juga orangtua siswa yang meminta kepada sekolah agar proses belajar mengajar berlangsung di tenda saja, itu sebagai bentuk waspada," ujar dia.

Ia mengatakan pemerintah sudah mendata madrasah yang rusak akibat gempa serta jumlah murid dan guru terdampak, namun belum bisa menguraikan rincian datanya.

Baca juga:
Kegiatan belajar mengajar di Palu pulih awal Desember
Menata kembali pendidikan pascabencana

 

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018