Padang, Sumatera Barat (ANTARA News) - Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Dato Seri Anwar Ibrahim keseleo lidah menyebut nama Prabowo dalam pidatonya ketika menerima gelar doktor kehormatan dari Universitas Negeri Padang (UNP) pada Senin.

"Banyak pimpinan politik hebat di Indonesia, mulai dari Bung Karno, Bung Hatta, Natsir, Prabowo,...maaf Prawoto. Ini panggung sains ya, saya juga baru ke Istana Bogor menemui Presiden Jokowi. Agar adil, saya ucapkan keduanya," kata Anwar, disambut tawa hadirin yang memadati Auditorium UNP di Padang.

"Tokoh-tokoh besar di Indonesia ini memberikan perlawanan yang cukup kuat melawan aliran inferioritas. Keyakinan baru dan ada kesungguhan untuk bersaing dengan penjajahan," ia menambahkan.

Begitu menyadari kekeliruan ucapannya, Anwar langsung mengoreksi kesalahannya, mengatakan bahwa yang dia maksud adalah Prawoto, dan spontan menyebutkan nama Presiden Joko Widodo agar isi pidatonya "berimbang", mencakup dua orang yang akan mengikuti pemilihan presiden RI tahun 2019.

Ia menyadari bahwa Indonesia sedang dalam tahun politik sehingga insiden keseleo lidah seperti yang dia alami bisa saja membawa dampak serius.

Anwar, yang mendapat gelar doktor honoris causa dari UNP karena dinilai berperan penting dalam pendidikan politik, selanjutnya berbicara mengenai sistem demokrasi.

Ia mengatakan sistem demokrasi yang antara lain diwujudkan melalui pemilihan umum kadang justru menjadi pintu lahirnya golongan elit yang menepikan kepentingan rakyat.

Oleh karena itu dia meminta generasi muda kembali belajar dari tokoh besar Bangsa Indonesia, yang menggambarkan kaum elit politik yang tetap mengedepankan kepentingan rakyat.

"Mereka berjuang untuk kepentingan rakyat, agar rakyat sejahtera dan mendapatkan hak mereka," ujarnya.

UNP pada 2017 juga memberikan gelar doktor kehormatan kepada presiden kelima Indonesia, Megawati Soekarnoputri.

Baca juga:
Anwar Ibrahim temui Jokowi di Istana Bogor
Prabowo Subianto bertemu Anwar Ibrahim

 

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018