Kolombo (ANTARA News) - Puluhan wartawan Sri Lanka hari Kamis turun ke jalan-jalan untuk mengecam penyensoran dan mendukung seorang kolumnis yang membeberkan dugaan korupsi dalam pembelian jet-jet supersonik bekas. Pewarta, kamerawan dan redaktur membawa spanduk-spanduk dan meneriakkan slogan-slogan di luar stasiun kereta-api utama di Kolombo, untuk mengungkapkan solidaritas terhadap Iqbal Athas dari Sunday Times. Laporan situasi mingguannya tidak diterbitkan setelah pemerintah menarik para polisi pengawal yang ditugasi melindunginya selama sembilan tahun ini, kata surat kabar itu. "Pertahankan liputan investigasi," kata sebuah spanduk yang dibawa seorang wartawan. "Liputan korupsi adalah hak kita," kata spanduk lain. Kelompok-kelimpok hak asasi media menyatakan, Athas mengkhawatirkan keselamatannya. Kekhawatiran Athas itu timbul ketika aktivis-aktivis media internasional pekan lalu memperingatkan kondisi yang memburuk di salah satu tempat paling berbahaya di dunia itu bagi wartawan. Lima organisasi media, termasuk Gerakan Media Bebas (FMM), mengambil bagian dalam protes Kamis itu. Kelompok-kelmpok hak asasi menyatakan, keadaan wartawan memburuk ketika Sri Lanka berusaha mendorong kemenangan militer atas pemberontak Tamil dalam konflik 35 tahun yang telah merenggut lebih dari 60.000 jiwa. Sekitar 5.400 orang tewas sejak Desember 2005, menurut angka resmi, sementara kelompok-kelompok hak asasi melaporkan bahwa 1.000 orang "hilang" dalam setahun ini, demikian AFP.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007