Palu (ANTARA News) - Pengungsi korban gempa 7,4 magnitudo mengguncang Palu-Donggala hingga dampaknya meluas hingga Kabupaten Sigi dan Parigi Moutong, yang disusul oleh tsunami setinggi tiga hingga empat meter di Palu dan Kabupaten Donggala, hingga hari kesembilan.

"Hingga saat ini masih ada yang keluar Palu namun berkurang. Hari ini saja ada 113 orang yang mau berangkat ke Makasar yang menambah jumlah 1.603 orang yang dibawa ke Makasar," kata Koordinator Posko tanggap darurat Perhubungan laut Pelabuhan Palu Benyamin Ginting di Pelabuhan Pantoloan, Palu, Minggu.

Hingga saat ini, kata Benyamin, pengungsi yang keluar dari Palu sudah tercatat hingga hari keenam pasca pelabuhan beroperasi Sabtu (6/10) sebanyak 3.387 orang yang diangkut ke luar Palu menuju Makasar, Balikpapan, Tarakan, Samarinda dan Surabaya.

Keadaan Palu, hingga ke-9 berangsur pulih dengan mulai menggeliatnya perekonomian di Palu seperti beroperasinya pasar tradisional, pusat perbelanjaan swalayan, rumah sakit dan situasi yang mulai kondusif.

Kendati berangsur pulih, Benyamin menyebutkan bahwa hingga saat ini para pengungsi belum kembali.

"Hingga sekarang, belum ada yang kembali, kecuali relawan untuk membantu yang hingga saat ini sudah 169 orang datang. Untuk proses angkut orang sendiri, semua angkutan kapal bebas tarif hingga tanggap darurat selesai," katanya.

Pelabuhan Pantoloan sendiri meski dilanda gempa dan tsunami, namun masih bisa beroperasi, karena hanya alat berat yang mengalami gangguan yakni dua "crane" yang bergeser dari relnya.

Hal tersebut membuat proses bongkar muat bantuan logistik untuk korban bencana alam di Sulawesi Tengah yang juga dipusatkan di Pelabuhan Pantoloan, harus menggunakan "crane" dari kapal.

Di sekitar teluk Palu sendiri, untuk penyaluran barang bantuan logistik melalui laut, ada dua titik, yakni selain Pantoloan, juga di pelabuhan Donggala.

"Donggala ada distribusi, namun pelabuhan itu kecil akibat terdampak bencana, namun struktur sudah siap. Akan tetapi hingga saat ini hanya ada tiga kapal ke sana, karenanya kami imbau kepada penyalur bantuan agar bisa menggunakan juga pelabuhan Donggala," kata dia.

Untuk bencana gempa yang melanda Sulawesi Tengah dan disusul oleh tsunami yang menerjang Kota Palu dan Kabupaten Donggala, ada tiga titik masuk logistik bantuan, selain melalui laut di Pantoloan dan Donggala, ada juga melalui udara lewat Bandara Mutiara SIS Al Jufri yang langsung disalurkan ke Makorem 132/Tadulako, sebagai pusat komando bencana di Sulawesi Tengah.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018