Jakarta (ANTARA News) -  Pasangan calon presiden-wakil presiden, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, akan berangkat dari Rumah Asprasi, di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, untuk pengambilan nomor urut peserta Pemilu 2019, di Kantor KPU Pusat, di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat. 

Jarak antara kedua tempat itu tidak jauh, dan jika menempuh jarak itu dengan berjalan kaki hanya memerlukan waktu sekitar 30 menit saja. 


Saat mengambil nomor urut itu, mereka berdua akan didampingi paraketua umum partai politik dari sembilan partai politik pengusung dan pendukung. "Prosesi" itu dijadwalkan akan berangkat dari Rumah Aspirasi, di Jalan Proklamasi, pada pukul 18.40 WIB Jumat ini.

Menurut Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Maman Imanulhaq, sebelum berangkat menuju ke KPU di Jalan Imam Bonjol Jakarta, Jokowi yang adalah petahana sehingga dikawal melekat personel Pasukan Pengamanan Presiden Markas Besar TNI, akan memberikan sambulan singkat di hadapan tim kampanye dan para relawan yang sudah menunggu di Rumah Aspirasi.

"Kemudian dilakukan pembacaan doa, dan berangkat menuju ke KPU," katanya.

Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto, mengatakan, rombongan yang berangkat ke KPU tidak banyak, jumlahya mengikuti aturan yang telah ditetapkan KPU. Menurut dia, para sekretaris jenderal partai politik pengusung dan pendukung yakni anggota Koalisi Indonesia Kerja sudah berangkat lebih dulu dan akan menyambut di halaman KPU.

Imanulhaq menambahkan, para relawan akan menunggu pasangan Jokowi-Ma'ruf di Tugu Proklamasi dan akan menyelenggarakan acara bersama-sama dengan pasangan Jokowi-Ma'ruf setelah mengambil nomor urut di KPU. 

Pengambilan nomor urut di KPU dijadwalkan pada pukul 19:00 WIB hingga 21:00 WIB. Setelah dari KPU, Jokowi-Ma'ruf dijadalkan akan menuju ke Tugu Proklamasi dan sudah ditunggu para relawan.  

Setelah pasangan Jokowi-Ma'ruf tiba, akan disambut dengan menyanyikan lagi lagu kebangsaan, Indonesia Raya, sambutan dari Jokowi serta dilanjutkan dengan doa dari Ma'ruf Amin, yang adalah juga seorang ulama.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018