Jakarta  (ANTARA News) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI akan mengirim beberapa guru ke Azerbaijan, sebuah negara di Asia Tengah, untuk mengajar Bahasa Indonesia.

Keterangan dari Kedutaan Besar RI di Baku yang diterima di Jakarta, Sabtu menyebutkan, rencana tersebut telah dibicarakan pada pertemuan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhajir Efendi dengan Menteri Pendidikan Azerbaijan, Jeyhun Bayramov di Kantor Kementerian Pendidikan di Baku, Azerbaijan pada Jumat (14/9).

"Azerbaijan dan Indonesia saling membantu dalam hal pengembangan kurikulum pendidikan perminyakan. Nantinya, ada pengiriman guru Indonesia ke Azerbaijan untuk mengajar Bahasa indonesia," kata Muhajir Efendi.

Sementara itu, Menteri Jeyhun mengatakan Indonesia dan Azerbaijan memperhatikan pendidikan kejuruan. "Kita akan menyamakan kurikulum ke dua negara," katanya.

Festival Kebudayaan

Pada kunjungan ke Baku, Menteri Muhajir Efendi juga membuka Festival Kebudayaan Indonesia (ICF) ke-3 yang digelar pada 13-16 September 2018 di Kota Baku.

Menteri Jeyhun mengapresiasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI serta Kedutaan Besar RI di Baku yang menyelenggarakan acara kebudayaan tersebut.

"Saya sampaikan apresiasi kepada Menteri Muhajir Efendi dan Duta Besar Husnan Bey Fananie serta Pemerintah dan masyarakat Indonesia yang telah mengadakan Festival Kebudayaan Indonesia," kata Jeyhun.

Pada pertemuan itu, Duta Besar Husnan mengundang Menteri Pendidikan Azerbaijan untuk datang ke pameran ICF Expo di Founten Square.

Sejumlah mahasiswa Azerbaijan menampilkan beberapa tarian tradisional Indonesia pada pembukaan Festival Budaya Indonesia (ICF) ke-3 yang digelar di Haydar Aliyev Sarayi, Kota Baku, Azerbaijan pada Kamis Malam (13/9).

Tarian tradisional yang ditampilkan oleh para mahasiswa Azerbaijan pada pembukaan ICF 2018 adalah Ondel-Ondel dari Betawi, Rampak Gendang (Jawa Barat), Enggang dari Suku Dayak (Kalimantan Timur), Mambri (Papua), sebuah tarian dari Tulang Bawang Barat (Lampung), Jajar Gandrung (Banyuwangi, Jawa Timur) dan Reog Ponorogo (Jawa Timur).

ICF 2018 yang digelar di dua lokasi berbeda di Kota Baku mengusung tema "Keeping The Archipelago Greatest Culture Alive" atau "Menjaga Budaya Agung Nusantara Tetap Hidup".

Dua lokasi penyelenggaraan ICF 2018 adalah Heydar Aliyev Sarayi dan Fountaine Square yakni pusat perbelanjaan luar ruang yang selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat Azerbaijan dan wisatawan mancanegara karena letaknya di tengah jalur Sirkuit Formula 1 Baku.

ICF 2018 diikuti oleh beberapa kementerian Indonesia, antara lain, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Agama.

Beberapa pengusaha dari Indonesia juga akan memeriahkan ICF sekaligus mempromosikan produk-produknya, seperti Batik Betawi Gobang, Delima Candi Amazing, PT PASI, Batik Coretta Indonesia, Kerajinan Kayu Larasindo Furniture dari Klaten, Jawa Tengah, PT. Langlang Buwana, dan KK Shop (Batik Cake).

ICF 2018 juga akan dimeriahkan oleh para atlet pencak silat dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), penampilan Reog Ponorogo dari sanggar Sabuk Janur yang datang langsung dari Ponorogo, Jawa Timur serta musisi Dwiki Darmawan, Ita Purnama Sari dan Amelia Ong.

Baca juga: Ratusan ribu warga Azerbaijan akan ramaikan Festival Indonesia
Baca juga: Dubes RI dan UI teliti masuknya Islam ke Nusantara dari Azerbaijan

 

Pewarta: Libertina W. Ambari
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018