Jakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga mewaspadai potensi hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang dalam tiga hari ke depan meski masih musim kemarau.

"Terutama di wilayah Aceh, Sumatera Barat, Bengkuu, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Selasa.

Dwikorita menyebut fenomena Osilasi Madden Julian (Madden Julian Oscillation/MJO) dan fenomena gelombang atmosfer lainnya (Rossby dan Kelvin Wave) yang cukup signifikan terjadi di wilayah Indonesia sebagai bagian faktor penyebab hujan di daerah-daerah tersebut.

Selain itu, ia menerangkan, pelemahan pusat tekanan tinggi di wilayah Australia yang mengakibatkan dorongan massa udara kering dan dingin dari Australia semakin melemah sehingga massa udara di wilayah Indonesia, khususnya bagian selatan ekuator, relatif menjadi lebih lembab.

"Kondisi ini menyebabkan terjadinya potensi pertumbuhan awan hujan semakin meningkat. Dalam sepekan terakhir tercatat kejadian hujan lebat di wilayah Riau, Bengkulu, Kepri, Jabodetabek, Kalteng, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Maluku, dan Papua," katanya.

BMKG memprakirakan awal musim hujan akan terjadi pada Oktober, November dan Desember 2018 dan memuncak pada Januari-Februari 2019.

Baca juga:
Musim hujan diprakirakan berawal Oktober
Jabodetabek waspada hujan lebat

 

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018