Sebagai tuan rumah, petugas kami juga akan bergerak ke venue-venue Asian Games
Jakarta (ANTARA News) - Suku Dinas Sosial Kota Jakarta Timur akan menurunkan Petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) di titik rawan masalah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), demi memastikan Jaktim saat Asian Games 2018 ini bebas dari penyandang masalah itu.

Semua petugas tersebut akan disebar di tujuh posko yang memiliki daya tampung 70 orang serta 10 orang. Di samping itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) yang telah ada juga akan ditambah pada wilayah dengan titik rawan baru dan yang bersinggungan dengan arena Asian Games.

"Titik-titik rawan PMKS ditambah pada posko titik area Stadion Bisbol Rawamangun, Jakarta International Velodrome, Jakarta International Equestrian Park Pulo Mas, GOR POPKI Cibubur, TMII dan melibatkan 82 orang Satgas P3S," kata Kepala Sudin Sosial Jakarta Timur Benny Martha saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Langkah-langkah tersebut, kata Benny,dilakukan untuk mendukung keinginan Dinas Sosial DKI Jakarta guna memastikan Jakarta sebagai tuan rumah Asian Games 2018 yang bebas penyandang masalah kesejahteraan sosial jalanan.

Baca juga: Jakarta amankan 284 titik rawan PMKS

Ratusan petugas

Sebelumnya, Dinas Sosial DKI menyatakan sebanyak 425 orang Petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) akan melakukan pengawasan siang dan malam di 284 lokasi rawan PMKS jalanan.

"Sebagai tuan rumah Asian Games 2018, petugas kami juga akan mobile (bergerak) ke venue-venue yang menjadi tempat dilaksanakannya Asian Games," ujar Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Irmansyah saat memimpin Apel Pengendalian Sosial Petugas P3S di Kantor Dinas Sosial DKI Jakarta.

Irmansyah melanjutkan petugas juga akan bergerak ke rute-rute yang dilalui atlet dan ofisial untuk menekan aktivitas PMKS agar tidak melakukan aksinya di kawasan tersebut. Selain itu, Dinsos DKI Jakarta juga sudah melakukan pemetaan dan perencanaan dalam rangka pengendalian PMKS jalanan.

Petugas akan meningkatkan intensitas pengawasan di Gelora Bung Karno, Jakarta Convention Center, JIExpo Kemayoran, Ancol, Stadion Bisbol Rawamangun, Jakarta International Velodrome, Jakarta International Equestrian Park Pulo Mas, GOR POPKI Cibubur, TMII, Pondok Indah Golf, dan Stadion Pertamina Simprug.

"Pengawasan titik itu tujuannya agar Jakarta nyaman dan kondusif selama pelaksanaan Asian Games. Selain di titik itu, kami tetap melakukan pengawasan di tempat-tempat rawan lainnya," kata Irmansyah.

Ia juga mengatakan, tempat-tempat rawan yang menjadi aktivitas PMKS itu sekarang mengalami pergeseran ke tempat pemukiman warga dan tempat keramaian seperti jembatan penyeberangan orang (JPO), pasar tradisional, tempat pemakaman umum (TPU), Mall, dan tempat-tempat peribadatan.

PMKS yang terkena penjangkauan petugas akan diberikan pembinaan di panti-panti yang sesuai dengan jenis permasalahan sosialnya. Selain itu, akan dilakukan pemulangan ke daerah asal atau ke pihak keluarga. Penanganan PMKS juga dilakukan bersama dengan Dinas Sosial Provinsi lainnya yang menjadi Mitra Praja Utama.

"Penjangkauan PMKS akan terus menerus kami lakukan untuk menekan jumlah mereka, kemudian juga untuk memberikan perlindungan dan penyelamatan agar tidak terjemurus ke dalam permasalahan yang lebih kompleks," ucap Irmansyah.

Baca juga: Dinsos: PMKS di Jakarta turun 65 persen

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018