Mendampingi jamaah menyelesaikan umrah merupakan kehormatan dan kemuliaan bagi kami...
Mekkah, Arab Saudi (ANTARA News) - Tim Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji (P3JH) yang mayoritas anggotanya dokter dan paramedis juga dituntut menguasai manasik haji sehingga mampu memandu jamaah yang mengalami gangguan kesehatan atau terpisah dari rombongan di Masjidil Haram, kata anggota P3JH Achmad Ali Machfud.

"Tim P3JH walaupun personelnya mayoritas dokter dan paramedis, tetap harus bisa memandu memberikan arahan terkait ibadah umrah, kami telah dibekali manasik haji sejak di Tanah Air," kata Ali di Mekkah, Sabtu.

Dia mengatakan beberapa kali anggota tim P3JH membantu calon haji yang terpisah dari rombongan pulang ke hotelnya. Beberapa di antaranya berusia lanjut dan mengalami disorientasi sehingga tersesat di Masjidil Haram.

Selain itu, adakalahnya petugas P3JH harus membantu jamaah yang membutuhkan bimbingan untuk menyempurnakan ibadah umrahnya.

Ali menuturkan baru-baru ini anggota P3JH membantu jamaah kelompok terbang BTJ 6 dari Hotel 1102 di Mekkah yang terpisah dari rombongan untuk tawaf di area Kabah.

"Karena kebingungan harus ke mana dan bagaimana selanjutnya umrah dilaksanakan, rombongan kemudian mengikuti arahan anggota P3JH yang bertugas di daerah pos Masjidil Haram 2 Tawaf," kata dia.

Dengan demikian, Ali menjelaskan, selain kemampuan medis dan evakuasi para petugas juga harus memahami manasik haji.

Ali juga berpesan kepada jamaah yang baru datang ke Mekah untuk menyiapkan fisik, makan sebelum beribadah dan menjaga kekompakan rombongan.

Kebugaran, kata dia, makin dibutuhkan karena jamaah di Masjidil Haram semakin padat. Jika tidak bugar maka calon haji bisa kelelahan di masjid yang luas dan penuh sesak.

Ia mengatakan jamaah tidak perlu khawatir kalau sampai terpisah dari rombongan karena banyak petugas haji Indonesia yang siap membantu.

"Mendampingi jamaah menyelesaikan umrah merupakan kehormatan dan kemuliaan bagi kami," katanya.

Baca juga:
Ketika jamaah haji tersesat
Dirjen minta petugas haji "tanggalkan" jabatan

 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018