"Yang menjadi atensi arus balik yaitu di Gentong, tanjakannya panjang dan berkelok," kata Kepala Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota AKBP Febry Kurniawan Ma`aruf saat rapat evaluasi Operasi Ketupat Lodaya di Tasikmalaya, Senin.
Ia menuturkan, Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota mengevaluasi pelaksanaan pengamanan arus lalu lintas di seluruh wilayah Tasikmalaya.
Persoalan utama, kata dia, padatnya volume kendaraan di Tanjakan Gentong arah menuju Garut karena terdapat tanjakan yang sulit dilintasi oleh kendaraan roda empat kapasitas mesin (cc) kecil.
"Kendaraan dengan cc kecil paling sulit menaiki Tanjakan Gentong, sehingga menjadi hambatan," katanya.
Baca juga: Pengguna jalan diimbau waspadai Tanjakan Gentong Garut
Akibatnya, kata Febry, kendaraan yang sulit melintasi tanjakan harus mendapatkan bantuan ganjal ban selama terjebak kemacetan di tanjakan tersebut.
Menurut dia, sukarelawan ganjal ban mitra polisi itu efektif membantu pengendara yang kesulitan di Tanjakan Gentong.
"Tim ganjal ban dari masyarakat ini sangat membantu, ditambah ada bengkel `mobile` yang siap membantu kendaraan bermasalah," katanya.
Ia menambahkan, jalur lainnya di wilayah Resor Tasikmalaya Kota tidak mendapatkan kendala yang dapat memicu terjadinya kemacetan.
Menurut dia, wilayah Kota Tasikmalaya memiliki jalur alternatif melewati Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya untuk menuju Garut Kota apabila terjadi kepadatan di Tanjakan Gentong.
"Tasikmalaya ini tidak ada kendala, sebab ada jalur alternatif Singaparna yang dapat mengurai kepadatan," katanya.
Baca juga: Polisi: jalur Gentong Tasikmalaya minim penerangan
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018