Manila (ANTARA News) - Rusia dan ASEAN sepakat untuk memperkuat kerjasama menghadapi terorisme dan kejahatan transnasional, karena memiliki kesamaan kepentingan dalam kedamaian dan stabilitas di kawasan. Menurut keterangan resmi dari Panitia Penyelenggara Pertemuan Tingkat Menlu ASEAN/AMM ke-40 di Manila, Minggu, Rusia telah mengusulkan bentuk dari kelompok kerjasama guna mengatasi terorisme, penyelundupan obat terlarang, pencucian uang dan kejahatan lintas negara berdasarkan Deklarasi Bersama mengenai Kerjasama memerangi Teroris Internasional Rusia-ASEAN. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dijadwalkan untuk bertemu dengan para timpalannya dari negara-negara ASEAN selama Konferensi para Menlu ASEAN dengan para Menlu dari negara mitra wicara ASEAN (PMC/Post Ministerial Conference) pada Rabu, 1 Gustus 2007. "Kerjasama antara ASEAN-Rusia dalam bidang politik dan keamanan diharapkan dapat memperkuat hubungan kedua belah pihak dalam mewujudkan perdamaian di kawasan untuk mencapai pembangunan ekonomi dan memerangi ancaman teroris dan kejahatan lintas negara," kata Departemen Luar Negeri Filipina dalam pernyataan. Hal yang melatarbelakangi komitmen tersebut adalah kesamaan pengalaman kedua belah pihak dalam menghadapi serangan teroris di masa lalu dan semangat yang sama untuk mewujudkan sebuah blok yang kuat untuk memerangi terorisme. Rusia merupakan mitra wicara ASEAN sejak 1996. Pada 2004, Rusia telah menandatangani treaty of Amity and Coorperation (TAC) ASEAN yang memberi hak bagi Russia untuk melakukan kerjasama langsung dengan ASEAN. Kedudukan Rusia sebagai salah satu pemegang hak veto di Dewan Keaman PBB juga merupakan posisi yang strategis untuk dapat mengambil langkah penting guna memastikan kestabilan politik dan keamanan di kawasan. Sekalipun nilai perdagangan antara Rusia dengan ASEAN masih rendah namun kedua belah pihak berusaha keras untuk menyepakati sejumlah perjanjian di bidang ekonomi guna meningkatkan perdagangan. Tahun lalu, sebuah perjanjian pengembangan kerjasama ekonomi ASEAN-Rusia telah ditandatangani oleh menlu Russia dan ASEAN. Perjanjian itu meliputi aktivitas ekonomi dan pembangunan skala luas, termasuk kerjsama di perusahaan kecil dan menengah, ilmu pengetahuan dan teknologi, energi, sumber daya alam, manajemen lingkungan dan pelestarian lingkungan, pariwisata, olah raga dan perlindungan hak kekayaan intelektual.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007