Alasan kenapa itu penting, karena kita tidak ingin platform kami itu digunakan untuk kepentingan berpolitik tapi yang tidak selayaknya, ibaratnya iklan terselubung. Kami mencoba untuk menghilangkan hal-hal seperti itu."
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia memasuki tahun politik, yakni akan dilaksanakannya pemilihan kepala daerah 2018 dan pemilihan umum 2019. Facebook sebagai jejaring sosial yang juga sarana untuk beriklan telah berencana untuk menghadirkan fitur iklan politik.

"Ads Transparency. Itu sebenarnya belum landing di Indonesia, tapi rencananya memang 2018 ini akan landing, saya belum tahu persisnya kapan," ujar Ruben Hattari, Public Policy Lead, Facebook Indonesia, dalam temu media di kantor Facebook Indonesia, Jakarta, Jumat.

Fitur Ads Transparency, di Amerika Serikat, ditujukan bagi pengiklan yang menghabiskan pengeluaran untuk pembelanjaan iklan di atas 500 dolar AS (angka ini, menurut Ruben, akan disesuaikan di Indonesia).

"Kalau partai atau kandidat yang belanja untuk kepentingan politik atau berkampanye, nanti di iklan itu akan ada tulisan "political ads" di atas kanan," kata Ruben.

Lebih lanjut, Ruben menjelaskan bahwa tanda "political ads" jika diklik akan memberikan informasi partai apa dan kandidat mana yang berbelanja iklan tersebut, "dan orang atau partai tersebut sudah berbelanja di mana saja dan belanjanya seperti apa."

"Alasan kenapa itu penting, karena kita tidak ingin platform kami itu digunakan untuk kepentingan berpolitik tapi yang tidak selayaknya, ibaratnya iklan terselubung. Kami mencoba untuk menghilangkan hal-hal seperti itu," ujar Ruben.

"Jadi memang iklan yang dibelanjakan oleh kandidat-kandidat politik atau partai itu memang sesuai dengan visi dan misinya mereka semua," tambah dia.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018