"Pembantaian yang berlangsung secara terang-terangan di depan mata dunia ini tidak bisa dibiarkan. Indonesia harus memainkan peran untuk menghentikannya," kata juru bicara PSI, Isyana Bagoes Oka dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat.
Menurutnya, sejauh ini diperkirakan sudah 60 warga sipil Palestina dibantai dan ribuan lainnya terluka oleh peluru tentara Israel. Mereka ditembak saat melakukan aksi protes atas pemindahan kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Jerusalem yang dilakukan berbarengan dengan peringatan 70 Tahun Pembantaian Nakba, pada 14 Mei 2018.
“Apa yang dilakukan Israel sungguh menakutkan. Dan ini akan terus mereka lakukan seandainya dunia mendiamkannya," kata Isyana.
PSI juga mengecam keputusan pemerintah Donald Trump untuk memindahkan kedutaan besarnya ke Jerusalem. "Pemerintah Amerika selayaknya bisa mengantisipasi bahwa langkah tersebut akan menyulut kemarahan rakyat Palestina yang berujung pada aksi pembantaian ini. Dan kini pemerintah AS hanya diam menyaksikan tragedi kemanusiaan yang diakibatkan oleh kebijakan mereka," ujarnya.
Isyana menyatakan pemerintah Indonesia selama ini sudah menampakkan sikap konsisten dengan komitmennya untuk membela Palestina yang tertindas oleh israel. "Kini saatnya, Persiden Jokowi kembali menyatakan pada dunia sikap Indonesia yang secara tegas akan mengutuk setiap bentuk kebidaban Israel," katanya.
Isyana menambahkan, Indonesia perlu mendukung sikap PBB dan negara-negara yang sudah secara jelas mengecam Israel.
Baca juga: Turki ajak OKI cegah negara lain ikuti AS pindahkan kedubes ke Yerusalem
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018
