Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh menyelenggarakan pengajian dengan agenda utama tahlilan dan berdoa bersama untuk almarhum Muhammad Zaini Misrin Arsyad (MZMA) yang beberapa hari lalu telah menjalani eksekusi mati di Mekkah, Arab Saudi.

Keterangan yang diperoleh Antara di Jakarta, Sabtu, dari KBRI Riyadh, menyebutkan acara tahlilan dan doa bersama yang diselingi penyuluhan hukum di lobi utama KBRI selepas salat Jumat (23/3) diselenggarakan atas perintah Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel sebagai wujud keprihatinan dan solidaritas atas suasana duka yang dialami oleh keluarga almarhum MZMA.

Kegiatan dihadiri langsung oleh Dubes Maftuh dan keluarga besar KBRI serta perwakilan tokoh masyarakat hadir dalam kegiatan yang berjumlah sekitar 100 orang.

Dubes Maftuh dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemerintah telah melakukan ikhtiar maksimal untuk menyelamatkan MZMA dari vonis hukuman mati (qishas) tapi takdir berkata lain.

"Sebagai pelayan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Arab Saudi kami minta maaf atas kegagalan kami memberi perlindungan kepada MZMA," ujar Dubes Maftuh.

Perwakilan RI di Arab Saudi, menurut dia, telah menempuh berbagai jalur, baik hukum dengan menyewa pengacara, diplomasi dengan mengirimkan surat oleh Presiden RI sebanyak dua kali kepada Raja Arab Saudi dan surat yang dikirim oleh KBRI yang berisi permohonan peninjauan kembali amar putusan pengadilan dengan mengupayakan novum atau bukti baru yang diharapkan dapat meringankan almarhum, maupun pendekatan kepada keluarga ahli waris korban untuk memohonkan pemaafan.

"Tapi pemilik hak legal titah qishas tetap berada pada ahli waris Abdullah Al Sindi, majikan Alm. Zaini," terang Dubes seperti ditulis dalam akun Facebook KBRI Riyadh.

Melihat berbagai kasus hukum yang dialami oleh WNI di Arab Saudi, Atase Tenaga Kerja KBRI Riyad Dr. Sa`dullah Affandy mengimbau masyarakat agar membantu memberikan pemahaman bagi siapapun yang hendak berangkat ke Arab Saudi, baik untuk bekerja maupun belajar atau dalam rangka tugas, supaya memahami sistem hukum yang berlaku di Arab Saudi.

"Mohon teman-teman yang tinggal di sini (Arab Saudi), apapun pekerjaannya, bisa membawa diri dan berhati-hati selama di Arab Saudi, supaya terhindar dari kasus hukum," tambahnya.

Acara tahlilan dipimpin oleh tokoh masyarakat Indonesia di Riyadh KH.Abd Malik Annamiri, sedangkan penyuluhan hukum disampaikan oleh Muhibbuddin, Atase Hukum KBRI Riyadh.

Pewarta: Mohamad Anthoni
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018