Yogyakarta (ANTARA News) - Mebel dan kerajinan berbahan kayu daur ulang paling banyak dicari calon pembeli di Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia 2018 yang berlangsung10-13 Maret di Jogja Expo Center.

"Sejak hari pertama hingga haru kedua pameran ini dibuka, produk recycle memang paling banyak dicari," kata Ketua OC Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (JIFFINA) 2018 Endro Wardoyo di Yogyakarta, Senin.

Endro mengatakan pembeli dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa yang banyak mencari mebel daur ulang kayu, terutama yang rancangannya sederhana khas pedesaan sehingga terkesan alami dan antik.

"Mebel-mebel yang cenderung terkesan lawas memang jadi tren dan paling banyak diminati," kata dia.

Ia mengatakan bahwa sekitar 40 persen dari ribuan produk mebel dan kerajinan yang dipamerkan oleh 300 pengusaha mebel dan kerajinan se-Jawa dan Bali di JIFFINA berbahan kayu daur ulang dan sisanya berbahan kayu solid.

"Tetapi memang kebanyakan bahan kayu daur ulang itu telah dikombinasikan dengan berbagai unsur lain seperti metal, terakota, hingga logam dengan desain modern," kata dia.

Produk mebel berbahan kayu daur ulang di antaranya dipamerkam oleh KAI Designs, perusahaan mebel asal Bangun Jiwo, Bantul. Mereka memajang produk berbahan kayu-kayu bekas jendela, pintu, hingga rel kereta api.

"Jendela, pintu, hingga rel bekas ini banyak dilanggan oleh buyer asal Amerika Serikat dan Australia. Bahan-bahan bekas itu bisa kami buat meja hingga almari tergantung pesanan mereka," kata Marketing KAI Designs, Dewi.

Dewi mengatakan produk berbahan kayu daur ulang juga mendapat sambutan luar biasa di pasar ekspor termasuk di Eropa. Sedang di pasar domestik, produk-produk seperti itu hanya diminati oleh kolektor saja.

"Kalau di dalam negeri perorangan saja ya, yang minat yang memang benar-benar ingin mengoleksi," kata Dewi, yang menjual produk daur ulang dengan harga mulai Rp450 ribu itu.

Melihat tingginya animo pengunjung sejak hari pertama dibuka, Endro optimistis target penyelenggara pameran membukukan transaksi 00 juta dolar AS bisa tercapai hingga pameran itu ditutup 13 Maret.
 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018