Siak (ANTARA News) - Kapolres Siak AKBP Barliansyah menyebutkan, pihak kepolisian masih terus mendalami kejiwaan Faisal, tersangka pelaku pembakar Istana Siak di Kabupaten Siak, Riau

"Proses masih terus berjalan, kami (kepolisian) masih melakukan observasi terhadap pelaku pembakar di Rumah Sakit Jiwa Tampan, Kota Pekanbaru," kata Kapolres Siak saat ditanyai di Siak, Kamis.

Dia mengatakan, penyidikan untuk memastikan benar atau tidaknya pria bernama lengkap Tengku Said Abdullah (TSA) alias Faisal, itu mengalami gangguan jiwa seperti yang dinyatakan ibu kandungnya Syariah Nadira kepada kepolisian dan awak media. Bahkan perlu dilakukan tes kejiwaan.

"Yang bersangkutan benar mengalami gangguan jiwa atau tidaknya, biar nanti tim ahli dan psikolog yang memutuskan. Makanya kita lakukan dulu observasi di RSJ Tampan," ungkapnya.

Ibu kandung pembakar Istana Siak, Syarifah Nadira (60) menyebutkan bahwa anaknya mengalami gangguan kejiwaan sejak lima tahun terakhir dan sempat dirawat untuk mendapatkan pengobatan.

Syarifah menyebutkan, sejauh ini anaknya masih menjalani rutinitas pengobatan dan aktif minum obat dari rumah sakit.

"Dia masih menjalani perawatan dan juga minum obat," ujarnya.

Kepolisian Daerah Riau dan Polres Siak berhasil menangkap TSF yang diduga sebagai pelaku pembakaran koleksi Istana Siak. Upaya pembakaran Istana Siak terjadi pada Senin siang tanggal 8 Januari lalu. Beruntung upaya pembakaran cepat diketahui petugas sehingga tidak menimbulkan kerusakan berat. Hanya saja, akibat upaya pembakaran itu telah menyebabkan sejumlah ornamen rusak. Diantaranya adalah diorama patung penjaga sultan, serta tirai dan karpet.

Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018