Makassar (ANTARA News) - PSM Makassar dipastikan tidak memboyong para pemain utama, khususnya punggawa asing, saat menghadapi Sriwijaya FC dalam lanjutan turnamen Piala Presiden Grup A di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Minggu (21/1).

Media Officer PSM, Andi Widya Syadzwina di Makassar, Sabtu, mengatakan sebanyak 16 pemain yang diberangkatkan menuju ke Bandung Sabtu (20/1) hampir seratus persen merupakan pemain muda.

"Sebanyak 16 pemain berangkat ke Bandung pada hari ini. Dari 16 pemain itu tidak ada satupun pemain asing," katanya.

Adapun 16 pemain itu yakni Syaiful, Hilman, Hendra Wijaya, Hasim Kipuw, Ahmad Hari, Reva Adi Utama, Rasyid Bakri, Heri Susanto, Arsyad Yusgiantoro dan Muchlis Hadi Ning Saefulloh.

Selanjutnya beberapa pemain yang diambil dari PSM U-19 seperti M Rizky, Irfan Jamil, Muh Fauzan, Hersya Scifo, Aji Kurniawan dan Ayyub Fredy Iwangi.

Pelatih PSM Robert Rene Alberts, mengatakan untuk tim utama termasuk para pemain asing yang dimiliki PSM memang tengah diistirahatkan usai mengantarkan tim "Juku Eja" berlaga di partai final turnamen pra musim "Makassar Supercup Asia 2018".

PSM sebagai tuan rumah akan menghadapi wakil Kamboja yakni Ministry Of National Devence (MND FC) di partai final di Stadion Gelora Andi Mattalatta Mattoanging Makassar, 21 Januari 2018.

"Guy Junior dan Bruce Djite tidak akan kita boyong ke Bandung karena fokus untuk tampil di turnamen Supercup Asia," katanya.

Pelatih asal Belanda itu memang sejak awal mengakui jika keterlibatan tim "Juku Eja" di turnamen pra-musim Piala Presiden 2018 hanya menjalankan kewajiban dna bukan menjadi fokus utama untuk dimenangkan.

Ia menjelaskan, dengan kondisi seperti itu maka pihaknya sama sekali tidak merasa khawatir jika harus tersingkir setelah kalah dilaga perdana menghadapi PSMS Medan dengan skor 2-1.

"Sekali lagi, turnamen Presiden Cup tidak pernah ada dalam rencana (pra-musim) kita. Jadi kita berpartisipasi karena itikad baik dan memang karena sebuah kewajiban," ujarnya.

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018