Ubud (ANTARA News) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika membuka "Museum Samskriti Sindhu, Museum of World Culture" yang menyajikan sejarah perkembangan agama Hindu bermula dari India.

"Saya mengajak masyarakat untuk mengunjungi museum ini serta mempelajari sejarah perkembangan Hindu," kata Pastika, usai membuka museum yang berlokasi di Anand Ashram, Ubud, Kabupaten Gianyar, Minggu.

Menurut dia, masyarakat Bali khususnya dan masyarakat dari belahan bumi mana pun, hendaknya juga mengetahui perkembangan kebudayaan Hindu di dunia yang lahir sejak ribuan tahun yang lalu.

Pastika berpandangan keberadaan "ashram", khususnya Anand Ashram dirasakan telah mampu meningkatkan kualitas umat Hindu dalam pemahaman agamanya.

"Kehadiran ashram mampu membangun kualitas iman umat, terutama dalam pemahaman akan nilai-nilai kehidupan. Selain itu, spirit optimisme dan penuh kekeluargaan, juga ditebarkan oleh para penghuni ashram," ujarnya.

Apalagi sekarang Bali merupakan pusat dari World Hindu Parisad, sehingga ia pun mengajak seluruh komponen untuk terus menyebarkan nilai-nilai Hindu yang luhur pada dunia.

"Setelah saya mengikuti semua prosesi ini, saya menyadari bahwa Hindu itu tetap ada dan akan selamanya dicintai. Setelah kita semua tertawa di sini, bernyanyi dan memaknai Hindu dan kehidupan dengan indahnya, saya yakin Hindu akan selalu dicintai," ujar Pastika.

Sebelumnya, pendiri Anand Ashram yang merupakan guru di sana, Swami Anand Krishna menyampaikan rasa terima kasih akan perhatian Gubernur Bali beserta jajarannya terhadap umat Hindu.

Museum ini, menurutnya, adalah sumbangsih kecil akan kecintaannya tentang agama Hindu dan peradaban yang berkembang pertama kali di India.

Ia berharap museum tersebut dapat membantu generasi muda dari seluruh dunia untuk memahami dan mengapresiasi akar budaya dan peradaban yang sama, serta bermanfaat juga bagi turis-turis asing yang mengunjungi Bali.

Ketua Yayasan Anand Ashram dr Sayoga mengatakan hingga saat ini Anand Ashram yang telah berdiri 28 tahun, telah menyelenggarakan berbagai kegiatan spiritual, sosial, pendidikan dan kemanusiaan secara menyeluruh.

Melalui pembukaan museum, dia meyakini bahwa dengan memahami akar budaya dan spiritual yang sama, barulah bisa diwujudkan kedamaian dan kehidupan yang harmonis. "Sembari mengapresiasi perbedaan yang alami di antara kita, kita wujudkan keharmonisan dunia," katanya

Museum itu dilengkapi dengan berbagai artefak yang terkait dengan peradaban kuno masih berkembang hingga saat ini. Peradaban tersebut adalah peradaban Sindhu-Saraswati atau Indus yang dipercaya telah memberikan sumbangsih besar bagi peradaban Barat dan peradaban-peradaban lainnya.

Konsul Jenderal India Shriman RO Sunil Babu juga menyatakan apresiasinya terhadap pembukaan museum serta perkembangan Anand Ashram hingga menjadi seperti sekarang.

Ashram adalah tempat mengenyam pendidikan nonformal yang tidak hanya menyuguhkan materi pendidikan semata, tetapi juga tentang pembentukan karakter serta penerapan nilai-nilai kehidupan.

Pemerintah Provinsi Bali telah membuka sekolah SMA/SMK Bali Mandara untuk menerapkannya.

Menurutnya, sekolah tersebut sudah mirip dengan kehidupan di Ashram, tidak hanya mendidik para siswa sesuai kurikulum namun pembentukan karakter juga.

"Saya melihat mereka bangun jam 5 pagi, memulai meditasi dan yoga setelah itu beraktivitas, menuntut ilmu serta mengerjakan tugas sehari-hari, sangat ashram mirip dengan ashram," ujarnya lagi.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018