Mataram (ANTARA News) - Sebanyak lima kecamatan di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, dilaporkan tergenang banjir yang terjadi sejak Sabtu (13/1), pukul 17.30 WITA dan masih menggenangi rumah penduduk hingga Minggu.

"Banjir tersebut menyebabkan warga mengungsi, rumah, sekolah, sawah dan fasilitas umum terendam serta akses jalan terputus. Namun kami masih melakukan pendataan," kata Kepala Seksi Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Bambang, ketika dihubungi dari Mataram.

Ia menyebutkan ada 13 desa di 5 kecamatan yang dilanda banjir, yakni Desa Soki, Ngali, Cenggu, dan Runggu di Kecamatan Belo. Sedangkan di Kecamatan Woha, ada tiga desa terdampak banjir, yakni Desa Nisa, Naru, dan Penapali.

Di Kecamatan Palibelo dua desa terendam banjir, yakni Desa Belo, dan Padolo. Di Kecamatan Madapangga hanya Desa Monggo dan Ncand. Banjir di Kecamatan Monta, juga merendam Desa Monta, dan Sie.

Menurut Bambang, banjir tersebut terjadi ketika hujan lebat melanda desa-desa di sekitar DAM Ncera, Kecamatan Belo, pada Sabtu (13/1), pukul 15.30 WITA.

DAM Ncera diduga tidak mampu menampung air hujan yang turun selama dua jam sehingga meluap ke pemukiman penduduk dan merendam sawah yang sudah ditanami padi.

"Ketinggian air pada Sabtu (13/1) malam hari, mencapai lutut orang desawa. Tapi pada Minggu (14/1) pagi, air mulai surut dan warga sudah ada yang membersihkan rumah," ujarnya.

BPBD Kabupaten Bima sudah menyalurkan bantuan logistik ke masyarakat terdampak banjir di 13 desa berupa air mineral, minyak goreng, mi instan, makanan siap saji.

Selain itu, mengerahkan tim untuk membantu membersihkan rumah penduduk dan penyedotan air yang masih menggenangi pemukiman dengan 5 unit alat pompa air.

"Rencananya BPBD NTB akan menyalurkan bantuan logistik berupa peralatan keluarga, jeriken air dan kebutuhan dasar lainnya," ucap Bambang.

Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri, bersama Sekda Kabupaten Bima H M Taufik Hak, juga sudah turun lapangan untuk melihat kondisi warganya yang terdampak banjir serta mengecek kondisi fasilitas umum dan persawahan yang terendam air.

Pewarta: Awaludin
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018