Bogor (ANTARA News) - Kementerian Pekerajaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyerahkan rumah susun atau rusun untuk mahasiswa di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Bogor, Jumat.

Pejabat Pembuat Komitmen Penyedia Rumah Susun dan Rumah Khusus Satuan Kerja Non Vertikal Penyedian Perumahan Provinsi Jawa Barat Ardhian Bina Putra saat penyerahan menjelaskan rusun mahasiswa STPP Bogor dibangun 2017 melalui dana Kementerian PUPR.

"Pembangunan rusun mahasiswa ini salah satu program pemerintah bidang perumahan untuk membantu perguruan tinggi dalam hal meningkatkan taraf pendidikan," kata Ardhian.

Proyek pembangunan rusun mahasiswa STPP Bogor berlangsung dari Februari sampai Agustus 2017. Di atas lahan seluas 800 meter persegi dengan anggaran Rp7 miliar.

Rusun mahasiswa STPP terdiri atas tiga lantai dengan jumlah kapasitas 37 kamar, satu kamar untuk dua orang.

"Rusun dilengkapi juga dengan mubeler, ada kasur dua tingkat, dua lemari, dua meja belajar dan dua kamar mandi. Anggaran untuk mubeler Rp400 juta," kata Ardhian.

Kemen PUPR mengerjakan dua proyek rusun mahasiswa STPP selain di Bogor juga di Manokowari. Rencana tahun ini akan dibangun untuk STPP Medan dan Magelang.

Rusun mahasiswa STPP Bogor dilengkapi fasilitas umum, suplai air bersih dan listrik yang memadai, sehingga siap untuk difungsikan.

Ardhian mengatakan setelah diserahterimakan pengelolaan rusun diserahkan kepada pihak STPP.

"Kami berharap penerima manfaat (STPP-red) bisa memanfaatkan fasilitas yang telah dibangun sebaik-baik mungkin untuk menunjang pendidikan," kata Ardhian.

Ketua STPP Bogor Nazaruddin mengatakan rusun mahasiswa untuk mendukung sistem pendidikan "boording school" yang diterapkan oleh STPP.

"Dengan ketersediaan asrama ini, mahasiswa tidak perlu berfikir soal tempat tinggal dan makan, tinggal bawa koper, dan fokus untuk belajar," katanya.

Ia mengatakan sistem asram juga memudahkan mengawasi aktivitas mahasiswa sehari-hari dan mencegah masuknya faham-faham yang tidak diinginkan.

"Mahasiswa cukup berkoonsentrasi penuh dengan belajar. STPP berbeda dengan perguruan tinggi lain, waktu belajar sangat ketat, bahkan tidak ada waktu untuk berlibur, kecuali hari libur nasional," katanya.

Saat ini STPP Bogor memiliki enam asrama putra dan putri yang menampung 200 lebih mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan.

Rencana 2018 ini STPP telah mengusulkan untuk pembangunan rusun mahasiswa untuk kampus Cinagara khusus untuk jurusan Peternakan.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018