Proses pengadaan dilakukan dengan prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparans."
Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) terus memodernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista), dan kini tambah diperkuat enam unit pesawat baru buatan PT Dirgantara Indonesia (DI).

Enam unit pesawat tersebut diserahkan oleh Direktur Utama PT DI Elfien Goentoro kepada Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kabaranahan Kemhan) Laksda TNI Agus Setiadji di Hanggar Fixed Wing PT DI, Jalan Pajajaran, Bandung, Jawa Barat, Selasa.

Selanjutnya, Kabaranahan Kemhan RI menyerahkan enam unit pesawat baru tersebut kepada TNI, yang diterima langsung oleh Asisten Logistik (Aslog) Panglima TNI Laksda TNI Bambang Nariyono.

Acara penyerahan enam unit pesawat PT DI disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi, serta jajaran Dewan Komisaris dan Direksi PT DI.

Enam pesawat baru produksi PT Dirgantara Indonesia yang diterima oleh TNI adalah tiga helikopter serang AS555AP Fennec untuk TNI Angkatan Darat, satu pesawat udara CN 235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) dan dua helikopter AS565 MBe Panther Anti-Kapal Selam (AKS) untuk TNI Angkatan Laut.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dalam sambutannya mengatakan bahwa masuknya helikopter AKS, pesawat udara CN235 MPA dan helikopter serang dalam jajaran TNI sesuai dengan rencana strategi (renstra) dan Minimum Essential Force (MEF) TNI.

"Proses pengadaan dilakukan dengan prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparans," catat  Menhan dalam keterangan tertulisnya.

Selain itu, ia mengemukakan, bertujuan mewujudkan kemandirian industri pertahanan Republik Indonesia yang mampu memperkuat keterpaduan operasional antara sistem senjata antarmatra.

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan pesawat yang diterima TNI saat ini merupakan bentuk keseriusan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dalam rangka memenuhi kebutuhan Alutsista TNI pada Renstra kedua 2014--2019.

Ada beberapa pesawat yang sudah masuk dalam pemesanan Kemenhan RI kepada PT DI, diantaranya adalah sembilan pesawat Cassa NC-212i, tujuh hingga sembilan unit helikopter Caracal, enam helikopter serang dan empat pesawat AKS Peter, ujarnya.

Pesawat udara CN235-220 Maritime Patrol Aircraft memiliki beberapa keunggulan, diantaranya Maximum Take Off Weight (MTOW) atau dapat lepas landas dengan jarak yang pendek dengan kondisi landasan yang belum beraspal atau kondisi masih berumput serta mampu terbang selama 10 hingga 11 jam dengan sistem avionik yang lebih moderen, otopilot dan adanya winglet di ujung sayap agar lebih stabil, serta irit bahan bakar.

Sedangkan, helikopter AS565 Mbe Panther merupakan hasil kolaborasi industri antara PT Dirgantara Indonesia dengan Airbus Helicopters, Prancis, dalam fase integrasi sejak desain hingga pemasangan dilakukan sendiri oleh PT DI.

Helikopter AS565 MBe Panther mampu mendeteksi keberadaan kapal selam yang dilengkapi dengan dipping sonar L-3 Ocean Systems DS-100 Helikopter Long-Range Active Sonar (HELRAS).

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018