Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) merevitalisasi model transmigrasi dengan memasukkan konsep Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades).

"Dengan keterbatasan anggaran kita akan gabungkan program transmigrasi dengan program Prukades. Jadi kita bikin program semacam transmigrasi swakarsa dan bekerja sama dengan swasta juga. Bisa dibilang transmigrasi zaman now lah," ujar Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, Senin.

Eko mengatakan itu usai penandatanganan nota kesepahaman mengenai penyelenggaraan transmigrasi dari Jawa Tengah di Kawasan Transmigrasi Satuan Permukiman Padang Tarok SP 1 Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, di Kantor Kemendes PDTT, Kalibata, Jakarta, Senin.

Menteri Eko menambahkan, daerah asal akan menentukan komoditas yang cocok untuk dikembangkan. Kemudian pemerintah pusat akan membantu menghubungkan keunggulan komoditas daerah tersebut dengan sektor swasta atau pasar.

"Jadi program transmigrasi sudah lebih modern. Kita tidak hanya menyediakan tanahnya saja melainkan pasarnya kita jamin. Perlu ada jaminan usaha saat mereka datang. Lahan yang ada perlu ditata kembali fokus komoditasnya," katanya menambahkan.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan perlu ada penataan fokus kembali dalam menentukan komoditas unggulan.

"Model dan ide Pak Menteri ini luar biasa. Jadinya sebelum berangkat, para transmigran akan memiliki imajinasi dan ini akan makin seksi bagi orang untuk ikut transmigrasi," ujar Ganjar.

Sementara Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menegaskan, pihaknya memiliki lahan dan butuh pengembangan. Dengan jumlah penduduk di Provinsi Jawa Tengah yang banyak, pemberangkatan para transmigran ke Kabupaten Sijunjung adalah langkah yang tepat. Kesuksesan para transmigran di Sumatera Barat akan memotivasi pertumbuhan ekonomi yang baik di kawasan yang baru.

"Tidak ada konflik dan masalah. Toleransi tinggi dan membaur. Anak-anaknya sudah bisa S1 dan punya kendaraan. Tahun depan kalau bisa tambah lagi dari 1.700, kami siap menerima 2.700 di Kabupaten Sijunjung," ungkap Irwan.

Gubernur Irwan menambahkan sudah ada pihak ketiga yang siap membeli komoditas dari lahan para transmigran. Permintaan pasar yang tinggi tidak dibarengi dengan kesediaan sumber daya manusia yang mencukupi. Program transmigrasi pun dinilainya menjadi solusi yang menguntungkan bagi masyarakat.

Pewarta: Indriani
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017