Jakarta (ANTARA News) - Salah satu program Kementerian Pertanian guna mendukung kemandirian benih kedelai tahun 2018, adalah melalui penanaman benih sumber kedelai varietas Anjasmoro yang berasal dari Balitkabi Malang.

Kegiatan ini dalam rangka Peningkatan Kapasitas Penangkaran Benih Kedelai yang memiliki tujuan :
1. mendapatkan informasi, potensi, kendala, dan peluang peningkatan sistem perbenihan kedelai;
2. meningkatkan kapasitas kelembagaan penangkar benih kedelai menjadi kelembagaan penangkar yang mandiri;
3. mengurangi ketergantungan terhadap benih kedelai, dan kedelai konsumsi; dan
4. meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. 

Respon petani sangat positif terhadap teknologi unggul Badan Litbang Pertanian karena mereka mendapatkan informasi dan teknologi yang sangat berharga dalam usaha pengembangan, dan perbenihan kedelai, jelas Dr. Joko Susilo Utomo, Kepala Balai Penelitian Tanaman Kacang dan Umbi (Balitkabi). 

Kegiatan yang dilaksanakan di Desa Dusun Baru Kecamatan VII Koto Kabupaten Tebo, yaitu varietas Anjasmoro seluas 3 hektar kelas benih BS dan 3 hektar kelas benih FS, dengan estimasi musim tanam I yaitu benih sumber FS + 3 ton (untuk tanam berikutnya 75 hektar) dan 3,6 ton kg SS (untuk tanam berikutnya 90 hektar), dilanjutkan pada musim tanam II akan diperoleh benih sumber sebanyak 90 ton SS (untuk tanam berikutnya 2.250 hektar) dan 108 ton kg ES (untuk tanam berikutnya 2.700 hektar). 

Pada musim tanam III, estimasi hasil benih sebar (ES) sebanyak 2.808 ton setara dengan luas penanaman 56.160 hektar, diprediksi dengan jumlah benih tersebut dapat memenuhi kebutuhan benih kedelai di Provinsi Jambi tahun 2018, bahkan dapat ‘diekspor’ keluar provinsi. Sehingga dapat mengukuhkan Provinsi Jambi sebagai wilayah swasembada benih kedelai, Moh. Takdir Mulyadi, Kepala BPTP Jambi. (MTM).

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017