Frankfurt (ANTARA News) - Otoritas Jerman meyakini ISIS memegang sekitar 11.100 paspor kosong Suriah yang bisa diisi dengan detail individu mana pun menurut warta surat kabar Bild am Sonntag, Minggu (10/9) waktu setempat.

Para penyidik telah menyusun daftar nomor seri paspor kosong itu dan pihak berwenang yang mengeluarkannya menurut laporan Bild am Sonntag, mengutip dokumen rahasia dari polisi federal dan Kementerian Dalam Negeri.

Paspor-paspor curian itu merupakan dokumen identitas asli yang belum diisi dengan detail individu, menjadikannya sebagai alat berharga bagi para pemalsu paspor.

Total, badan keamanan Jerman mengetahui sekitar 18.002 paspor kosong Suriah yang dicuri dari sejumlah tempat pemerintah Suriah, termasuk ribuan yang dipegang kelompok lain di luar ISIS.

"Perkembangan sehubungan dengan situasi pengungsi menunjukkan bahwa organisasi teroris menggunakan peluang ini untuk menyusupkan calon penyerang atau pendukung ke Eropa dan Jerman tanpa terdeteksi," kata juru bicara polisi kriminal federal BKA kepada Bild am Sonntag.

Anggota kelompok di balik serangkaian pengeboman terkoordinasi dan serangan penembakan di Paris yang menewaskan 130 orang pada November 2015 diketahui menggunakan paspor palsu Suriah.

Namun, "paspor palsu atau yang sudah diubah sebagian besar digunakan untuk masuk secara ilegal tanpa motif lain seperti melancarkan serangan teroris," kata sang juru bicara.

Sebanyak 8.625 paspor yang diperiksa otoritas imigrasi Jerman pada 2016 ternyata palsu menurut dokumen yang dilihat Bild am Sonntag.

Namun berkas-berkas itu tidak memberikan informasi mengenai berapa banyak paspor yang digunakan oleh ISIS menurut warta kantor berita AFP.

Penerjemah: Alviansyah P
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017