Jakarta (ANTARA News) - Pelatih ganda putri Pelatnas pratama Rudy Gunawan menyebut hasil yang didapatkan anak didiknya di kejuaraan bulu tangkis junior Asia (Asia Junior Championship/AJC) 2017, sebagai evaluasi untuk mempersiapkan Kejuaraan Dunia Junior 2017 pada Oktober mendatang.

"Dari hasil di Kejuaraan Junior Asia 2017, ini sebagai pekerjaan rumah untuk Kejuaraan Dunia Junior di mana Indonesia juga sebagai tuan rumahnya," kata Rudy selepas menemani pertandingan semifinal anak didiknya dalam Kejuaraan Junior Asia di GOR Jaya Raya, Jakarta, Sabtu.

Dalam Kejuaraan Junior Asia 2017, nomor ganda putri gagal menempatkan wakilnya di partai puncak selepas dua wakil tersisa, yakni Jauza Fadhila Sugiarto/Ribka Sugiarto dan Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti harus tumbang di fase empat besar.

"Penampilan kedua wakil di semifinal tadi sudah maksimal. Mereka cukup baik penampilannya, hanya saja mereka masih kalah dari segi power, fisik, keberanian dan nekatnya di lapangan dari atlet-atlet Korea maupun China, itu yang coba kita genjot," ujar Rudy.


Walau menderita kekalahan, Rudy menyebut dalam Kejuaraan Asia Junior 2017 ini, ganda putri sudah memenuhi target minimal untuk menembus ke semifinal, namun dia mengharapkan hasil lebih baik di Kejuaraan Dunia Junior nanti dan menegaskan waktu yang dibutuhkan untuk persiapannya akan cukup.

"Target dari saya pribadi minimal bisa menembus partai final dan persiapan dalam waktu tiga bulan ini saya kira cukup, terlebih komposisi pemain kemungkinan besar tidak akan mengalami perombakan pasangan dari tiga pasangan Pelatnas pratama yang diturunkan, dengan hasil di Kejuaraan Junior Asia ini, semoga anak-anak lebih terpacu lagi nanti di ajang selanjutnya," tutur Rudy.

Dalam Kejuaraan Junior Asia 2017 sendiri, Indonesia hanya berharap gelar dari nomor ganda campuran melalui Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang memastikan tiket final setelah tampil meyakinkan dengan menang dua gim langsung 21-17, 22-20 dari pasangan Korea Selatan Chan Wang/Kim Min Ji di fase empat besar. 

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017