Beijing (ANTARA News) - Dua orang tewas setelah hujan deras menyebabkan luapan aliran sungai yang membanjiri jalanan dan menggenangi rumah-rumah penduduk serta lahan pertanian di daerah otonom Guangxi Zhuang, China.

Seorang korban terseret arus sungai, sedangkan seorang lagi tewas akibat tertimbun reruntuhan bangunan rumahnya di wilayah selatan China yang berbatasan langsung dengan Vietnam itu.

Lebih dari 3.300 jiwa dipindahkan, demikian pernyataan Dinas Sosial Kemasyarakatan pemerintah daerah setempat sebagaimana dikutip media resmi China yang dipantau Antara di Beijing, Jumat.

Bencana banjir tersebut menyebabkan 120 ribu jiwa penduduk terkena dampaknya dan mengakibatkan kerugian secara langsung hingga mencapai 89,8 juta RMB (Rp175,1 miliar).

Sementara itu, di Provinsi Sichuan hujan badai telah mengakibatkan bandar udara utama di Chengdu ditutup selama satu jam.

Lebih dari 50 jadwal penerbangan dari bandara di ibu kota Provinsi Sichuan tersebut dibatalkan dan ditunda, sedangkan 40 penerbangan lainnya dipindahkan pendaratannya ke bandara lain.

Pihak otoritas Bandara Chengdu menyebutkan bahwa sekitar 9.000 penumpang pesawat telantar.

Akhir bulan lalu bencana tanah longsor melanda Provinsi Sichuan yang menyebabkan 15 warga ditemukan tewas, sedangkan 120 lainnya hilang.

Tidak banyak warga yang bisa menyelamatkan diri pada saat bencana menerjang desa wisata itu pada 24 Juni 2017 pukul 06.00 waktu setempat.

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017